Warga Buka Jasa Cuci Baju-Reparasi Gratis Bantu Korban Banjir Malaysia

Warga Buka Jasa Cuci Baju-Reparasi Gratis Bantu Korban Banjir Malaysia

Jakarta, CNN Indonesia —

Warga Malaysia berlomba membantu sesama dengan berbagai cara untuk menolong korban banjir bandang yang dipicu hujan lebat terparah sejak 100 tahun terakhir.

Selain menggagas pusat bantuan korban banjir terpadu secara sukarela, banyak warga Malaysia yang berinisiatif membuka jasa gratis untuk mempermudah masyarakat terdampak banjir bangkit.

Ada warga yang membuka jasa cuci baju (laundry) gratis, jasa antar makanan, hingga reparasi komputer gratis.

Salah satu sukarelawan itu ialah Ika Fikri, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Shah Alam, Selangor, yang menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir.

Ika tergerak membuka jasa cuci baju gratis bagi para korban banjir.

“Saya tidak memiliki uang banyak tetapi saya memiliki energi untuk digunakan, jadi ini adalah upaya saya berkontribusi karena ‘kita jaga kita’,” kata Fikri seperti dikutip dari Strait Times.

‘Kita jaga kita’ merupakan sebuah kampanye media sosial yang meluas sejak pandemi Covid-19. Gerakan sosial ini mengutamakan bantuan dan solidaritas antara sesama warga Malaysia yang terbentuk menyusul kritik terhadap pemerintah yang dinilai lambat menangani pandemi.

Pemerintah Malaysia juga kembali menjadi sorotan setelah dinilai lambat mengantisipasi dan merespons bencana banjir bandang yang telah menewaskan 37 orang ini.

Lambatnya respons pemerintah pun membuat masyarakat turun tangan mengulurkan bantuan kepada para warga terdampak banjir.

Selain Ika, bantuan lain juga datang dari kurir pengirim makanan Azhan Mat Alif. Ia menawarkan layanan antar makanan gratis untuk masyarakat yang ingin mengirimkan makanan dan barang lain pada korban bencana.

“Saya memutuskan untuk menawarkan diri saya sebagai pengantar di pusat bantuan di Klang, karena itu yang bisa saya lakukan. Faktanya, banyak dari kami (pengendara) yang melakukan ini bersama,” kata Alif.

Sementara itu, perusahaan layanan IT Topone Technology juga menawarkan jasa perbaikan komputer secara gratis kepada para korban banjir.

“Kami memulainya pada 21 Desember dan responsnya baik, tapi sampai saat ini baru ada 20 komputer yang dikirim oleh pengguna. Sisanya menunggu banjir surut,” tutur perwakilan perusahaan tersebut.

Seorang ibu rumah tangga lainnya, Nadiah Rosdi, mengatakan total 1.160 paket makanan dan barang lain seperti obat, selimut, dan pembalut telah diberikan pada pengungsi di Shah Alam dan Klang, Selangor.

“Dengan bantuan keluarga dan orang asing, saya dan teman saya berhasil mengumpulkan lebih dari RM40.000 (Rp135 juta) untuk kegiatan ini. Kami harap mimpi buruk ini dapat berakhir secepatnya,” ujar Rosdi.

Sejumlah wilayah di Malaysia diterjang banjir bandang sejak hujan lebat mengguyur Negeri Jiran pada pekan lalu.

Banjir bandang menyebabkan setidaknya 37 orang meninggal dunia dan 68 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Banjir ini membawa dampak parah terhadap setidaknya tujuh negara bagian Malaysia, yakni Perak, Kuala Lumpur, Selangor, Negeri Sembilan, Melaka, Pahang, dan Kelantan.

(pwn/rds)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top