Vietnam memutuskan untuk menerapkan lockdown di ibu kota negara, Hanoi, mulai Sabtu (24/7) setelah mencatat rekor kasus Covid-19 sehari sebelumnya.
Sebagaimana dilansir Associated Press, pemerintah merilis perintah lockdown tersebut pada Jumat (23/7) malam. Berdasarkan surat perintah itu, lockdown akan dilakukan selama 15 hari mulai Sabtu.
Dengan aturan ini, pemerintah melarang semua perkumpulan lebih dari dua orang di area publik di Hanoi.
Semua gedung juga harus menghentikan operasi kecuali kantor pemerintahan, rumah sakit, dan pusat-pusat bisnis esensial.
Vietnam mengambil keputusan ini setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan lonjakan kasus harian Covid-19 hingga mencapai 7.295 pada Jumat.
Meski mengaku kesulitan di tengah lockdown ini, sejumlah warga Vietnam mengaku mendukung keputusan pemerintah.
“Saya rasa warga Hanoi seperti saya sendiri sepakat dengan keputusan tiba-tiba pemerintah kota untuk mengunci wilayah,” ujar seorang warga lokal yang ditemui AFP, Nguyen Van Chien.
Ia kemudian berkata, “Kami memang harus mengambil risiko ekonomi untuk memerangi pandemi.”
Vietnam sendiri sebenarnya dianggap berhasil menanggulangi pandemi pada tahun lalu. Namun, kasus Covid-19 di negara itu kembali melonjak pada April lalu, diduga karena kemunculan varian Delta.
Sejak saat itu, pemerintah setempat sudah memberlakukan serangkaian kebijakan pembatasan, tapi kasus Covid-19 masih terus melonjak.
Sejumlah pengamat menganggap peningkatan kasus ini juga terpengaruh tingkat vaksinasi yang masih rendah di Vietnam.
Hingga kini, negara berpopulasi 96 juta orang itu baru menyuntikkan total 4,5 juta dosis vaksin. Namun, pemerintah memasang target dapat mencapai herd immunity pada awal 2022.
(has)