Video Viral Guru Perempuan Mesir Menari Perut Picu Kegaduhan

Video Viral Guru Perempuan Mesir Menari Perut Picu Kegaduhan

Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah video yang menunjukkan tarian perut seorang guru perempuan di Mesir viral dan menimbulkan kegaduhan di antara warga. Tarian dari ibu tiga anak ini memicu kembali perdebatan soal hak-hak perempuan di negara itu.

Melansir The Straits Times, video pendek Aya Youssef, seorang guru sekolah dasar yang direkam melalui ponsel menunjukkan dirinya yang mengenakan hijab, celana panjang, serta atasan lengan panjang menari bersama rekan-rekannya menikmati pelayaran sungai di tepi sungai Nil.

Video yang tersebar sejak bulan lalu tersebut kemudian memicu sejumlah perdebatan di masyarakat.

Beberapa kritikus menuding wanita 30 tahun tersebut melanggar nilai-nilai konservatif masyarakat. Sementara yang lainnya menunjukkan pembelaan terhadap sang guru.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus terkait perempuan merebak di Mesir. Beberapa kasus di antaranya menjadi sasaran kampanye pencemaran nama baik di media sosial, serta memicu amarah publik yang menuntut para wanita bertanggung jawab atas perbuatannya.

Youssef, dalam wawancaranya dengan saluran TV swasta, mengatakan bahwa dirinya ‘senang’ dalam perjalanan yang dilakukannya di video. Ia juga mengutarakan bahwa gerakan tubuhnya hanyalah spontanitas.

Sempat Dipecat, Namun Dipulihkan Kembali

Setelah video tarian tersebut menyebar luas di media sosial, beberapa warganet yang tidak senang memberikan komentar pedas terhadap ibu tiga anak itu.

Seorang pengguna Twitter mengatakan tindakan guru itu ‘memalukan’, sementara yang lain mengatakan dia ‘tidak dapat membayangkan bagaimana seorang wanita yang sudah menikah menari dengan cara cabul seperti ini’.

Namun, di antara sekian banyak komentar negatif, terdapat pula beberapa komentar yang memberikan dukungan kepada sang wanita.

Di sisi lain, Kementerian Pendidikan Mesir di wilayah Dakahlia merujuk guru tersebut ke komite disiplin, yang berujung pada pemecatan sang wanita dari pekerjaannya. Namun, di tengah protes yang berlangsung, ia dikabarkan kembali dipekerjakan di minggu ini.

Lanjut baca di halaman berikutnya…


Pembelaan dari Aktivis Perempuan Mesir


BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Scroll to Top