Suara.com – Pakar Kesehatan memastikan dua produk vaksin Covid-19 buatan dalam negeri atau vaksin merah putih yakni Inavac dan vaksin BUMN yaitu Indovac, nantinya bisa langsung digunakan masyarakat Indonesia.
Bahkan menurut, Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Amin Soebandrio, dr. PhD mengatakan nantinya Inavac dan Indovac bisa digunakan sebagai vaksin booster atau vaksin dosis ketiga apabila sudah melalui penelitian lebih lanjut.
“(Vaksin Inavac dan Indovac), bisa diikuti kajian lebih lanjut untuk booster dan sebagainya,” ujar Prof. Amin dalam acara diskusi KPCPEN, Jumat (2/9/2022).
![Tenaga kesehatan di cek kondisnya sebelum menjalani vaksin booster kedua di Gelanggang Remaja Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (2/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/02/92182-vaksin-booster-dosis-kedua-bagi-nakes.jpg)
Selain sebagai booster, vaksin Covid-19 buatan dalam negeri ini juga nantinya bisa digunakan untuk anak-anak atau bayi, karena para peneliti masih melakukan pengkajian, dan harapannya Indonesia tidak lagi tergantung pada vaksin impor.
Baca Juga:
Booster Covid-19 Lebih Bisa Melawan Omicron Dibanding Dua Dosis Vaksin Saja
Adapun saat ini kedua vaksin ini sedang di tahap akhir uji klinik fase 3, sebelum akhirnya nanti mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM RI, untuk dipastikan khasiat dan keamanannya.
“Mudah-mudahan segera dapat EUA, dari hasil uji klinik cukup menjanjikan, karena kriteria WHO (efikasi) di atas 50 persen bisa digunakan, dan vaksin dalam negeri sejauh ini punya keamanan dan efikasi yang baik,” ungkap Prof. Amin.
Hal yang sama juga disampaikan Epidemiolog sekaligus Ahli Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Bayu satria Wiratama, bahwa dengan adanya vaksin Covid-19 dalam negeri, masyarakat tidak perlu pilih-pilih jenis vaksin yang digunakan.
Ini karena kualitas vaksin tidak ditentukan berdasarkan asal negara produsen vaksin, melainkan hasil penelitian, efektifitas dan efikasi yang dipastikan oleh BPOM RI.
“Nggak ada bedanya, masyarakat nggak perlu takut. Kalau vaksin uji klinik yang terakhir bisa digunakan, dan dilihat dari teknologi hasil uji fase 3, efikasi dan safety (keamanannya)nya,” tutup Bayu.