loading…
UNJ mewujudkan kampus inklusif yang ramah terhadap para penyandang disabilitas. Foto/UNJ.
Diikuti sebanyak 52 peserta disabilitas, UNJ sangat memperhatikan kenyamanan serta aksesibilitas dari para peserta. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan pendampingan dari Relawan Disabilitas UNJ yang bertugas membantu kelancaran ujian dan membantu berkomunikasi dengan pengawas.
Baca juga: UNJ dan Unsri Resmi Jadi PTN BH, Ini 24 Kampus Negeri Badan Hukum di Indonesia
Melalui rangkaian proses seleksi mahasiswa baru jalur disabilitas tahun 2024, lebih dari 23 mahasiswa baru disabilitas berhasil lolos dan siap bergabung dalam keluarga besar UNJ. Teman Disabilitas, begitu sapaan untuk mereka, terdiri dari para Tuna Rungu, Tuna Netra, Tuna Daksa, Autis dan ADHD. Mereka diterima di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS).
Naufal, mahasiswa disabilitas dari prodi Sistem Teknologi Informasi, FT mengaku bahagia bisa diterima di UNJ. Masuk UNJ tidak banyak saingannya, ia bersyukur UNJ memberikan tempat belajar yang inklusif bagi disabilitas. Bulan Juni lalu, Naufal melihat website UNJ dan mendapatkan informasi UNJ membuka jalur disabilitas.
Naufal mencoba untuk mendaftar jalur tersebut, ia bersyukur diterima pada pilihan pertamanya yaitu Sistem Teknologi Informasi. Ia bercerita melewati 2 jenis proses seleksi, yaitu ujian tulis dan wawancara. Naufal awalnya khawatir tidak bisa mengikuti ujian, namun kekhawatiran itu pupus berkat bantuan pendampingan dari relawan disabilitas UNJ.
Baca juga: FE UNJ Kembali Buka Pendaftaran Program Kuliah Daring Mahasiswa Nusantara, Gratis!
Motivasi Naufal masuk ke UNJ tidak lepas dari dukungan keluarga besarnya. Meskipun memiliki keterbatasan, Naufal yang merupakan disabilitas tuna rungu mempunyai semangat yang besar untuk melanjutkan pendidikan tingginya.
Mahasiswa yang berasal dari SMKN 2 Tangerang Selatan ini mengaku memilih jurusan Sistem Teknologi Informasi di UNJ dikarenakan kecintaannya pada dunia komputer dan IT. “Saya sangat tertarik dengan bidang tersebut, terlebih saya memiliki hobi dalam koding,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (21/8/2024).
Awalnya ia ingin memilih jurusan Ilmu Komputer, namun karena ia tertarik ingin mempelajari dunia bisnis, pada akhirnya keputusan Naufal berlabuh pada jurusan Sistem Teknologi Informasi yang mana bisa mempelajari bisnis juga pengkodingan.
Naufal senang sekali menjalankan Pra PKKMB, ia bisa mengenal banyak rumpun FT dan yang lebih menyenangkan karena FT sangat kompak. Naufal mengaku momen menyenangkan saat Pra PKKMB yaitu saat pembuatan yel-yel.