PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) selaku pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memastikan tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 700 karyawan.
“Atas 700 karyawan ini, yang pasti kami tidak melakukan lay off (PHK). Kami membayar gaji teman-teman di TMII ini secara penuh, walaupun TMII sedang dalam proses revitalisasi atau masih ditutup. Itu komitmen dari PT TWC,” tutur Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT TWC Mohamad Nur Sodiq seperti dikutip dari Antara, Jumat (7/10).
Sodiq memaparkan jumlah karyawan TMII adalah sebanyak 700 orang yang terdiri dari 460-an karyawan tetap. Sisanya merupakan karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), kontrak, dan harian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berusaha apa yang kami terima ini kami optimalkan. Bahwa kami diberikan kewajiban misalnya, mengelola karyawan yang ada, kan apa adanya kami terima, makanya kan kami tidak mengurangi gaji, kami tetap bayar penuh gaji, tidak ada PHK,” jelas Sodiq.
Ia kembali menekankan meski TMII sedang dalam proses revitalisasi sejak Januari 2022, karyawan TMII yang sebelumnya dalam naungan Yayasan Harapan Kita tetap mendapatkan gaji penuh sebagai bentuk itikad baik TWC.
Revitalisasi TMII telah dilakukan sejak Mei 2022 lalu. Pemerintah pun menyiapkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk mempercantik TMII.
Dana ini akan diambil dari pagu anggaran 2022 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan anggaran ini cukup besar karena memang dilakukan perbaikan yang cukup besar di salah satu lokasi wisata di Jakarta tersebut.
“Untuk Taman Mini anggarannya Rp1,2 triliun. Memang sangat besar-besaran (renovasinya),” ujarnya dalam rapat kerja Komisi V, Kamis (9/6).
Menurutnya, TMII akan menjadi salah satu lokasi diselenggarakannya G20. Revitalisasi adalah salah satu persiapan infrastruktur yang ditugaskan kepada Kementerian PUPR.
(mrh/bir)