Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan dua juta pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai Federal AS untuk pensiun dini.
Abdi negara itu dijanjikan pesangon delapan bulan gaji atau gaji hingga September 2025 jika bersedia tanda tangan perjanjian resign. Kebijakan ini terkait dengan penghematan anggaran yang diincar Pemerintah AS.
Pejabat senior pemerintah bahkan sudah menghitung berapa kas negara yang bisa dihemat apabila upaya ini berhasil karena tawaran ini disetujui para pegawai.
Diperkirakan 5 persen-10 persen PNS bersedia ikut cara main Trump, sehingga pemerintah bisa menghemat US$100 miliar alias Rp1.621 triliun (asumsi kurs Rp16.214 per dolar AS).
Mulanya, tawaran pensiun dini terungkap dalam sebuah memo yang dikirim pemerintahan Trump. PNS yang setuju mundur dipersilakan membalas dengan menuliskan kata ‘resign‘ di badan email.
“Tenaga kerja Federal (PNS) harus yang terbaik dari yang bisa ditawarkan Amerika. Kami akan menuntut keunggulan di setiap level,” bunyi penggalan memo tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (29/1).
Proses pensiun dini jutaan pegawai Federal AS itu akan dimulai pada Selasa (3/2) sampai 6 Februari 2025 mendatang.
Ada juga intensi lain di balik kebijakan Trump tersebut. Orang nomor satu di Amerika itu disebut-sebut ingin ‘memaksa’ para PNS kembali bekerja dari kantor.
Pasalnya, beberapa tahun belakangan para pegawai Federal menikmati hak istimewa bekerja dari rumah. Ini berlangsung setidaknya sejak pandemi covid-19 menyerang.
(skt/wiw)