Topan Super Chanthu Dekati Filipina-Taiwan, Picu Ombak Besar

Topan Super Chanthu Dekati Filipina-Taiwan, Picu Ombak Besar

Jakarta, CNN Indonesia —

Topan super Chanthu yang terbentuk cepat dalam 48 jam terakhir dilaporkan mendekati Filipina hingga Taiwan. Topan itu berisiko memicu badai, hujan lebat, hingga gelombang tinggi sampai 10 meter dalam beberapa hari mendatang.

Saat ini Chanthu bergerak sekitar 580 kilometer dari tenggara Taiwan dengan kecepatan angin mencapai 234 kilometer pada Jumat (10/9) pagi.

Sementara itu, Badan Cuaca Filipina mengatakan topan itu diperkirakan akan menerjang wilayah bagian timur laut negara itu pada Jumat malam waktu setempat.

Badan tersebut juga memperingatkan topan Chanthu mungkin menyebabkan kerusakan di Kota Santan Ana dan wilayah terpencil di bagian timur Kepulauan Babuyan.

Angin dari topan disebut bisa menyebabkan gelombang tinggi mulai 2,5 hingga 10 meter.

Petugas Informasi Cagayan, Rogelio Sending, mengatakan gubernur wilayah di Filipina itu telah menginstruksikan pekerja di pemerintahan dan swasta untuk tetap di rumah, kecuali para pekerja sektor esensial.

Pejabat berwenang juga telah mengimbau warga membentengi ruah mereka agar minim terdampak topan.

Sejumlah pihak memperkirakan Topan Chanthu akan terus berayun menuju ke timur laut dan menghantam Taiwan selama akhir pekan.

“(Topan) itu akan mendekat ke Taiwan pada hari Sabtu dan Minggu. Masyarakat harus berhati-hati terhadap angin kencang dan hujan deras,” ujar ahli prakiraan cuaca Taiwan, Hsu Chung-yi seperti dikutip AFP.

Ahli meteorologi mengaku takjub dengan perubahan Topan Chanthu, yang menjadi lebih kuat dari pada saat pertama muncul di Guam dan Filipina, awal pekan lalu.

“Chanthu berubah dari yang tadinya masuk kategori rendah menjadi topan yang setara dengan kategori-5 dalam 48 jam,” kata peneliti di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat, Sam Lilo, di akun Twitternya.

Lilo menuturkan hanya ada lima badai lain selama abad ini, yang berubah cepat secepat itu. Hanya dalam jangka waktu dua hari, kecepatan angin Chanthu berubah dari 30 mil per jam menjadi 160 mil per jam.

Topan super juga dikenal sebagai badai kategori lima di Amerika Serikat. Bumi biasanya mengalami sekitar lima badai dengan kekuatan semacam itu setiap tahunnya.

Para ilmuwan sudah sejak lama memperingatkan Topan Chanthu akan menjadi lebih kuat dengan cepat karena suhu di bumi menjadi lebih hangat imbas dari perubahan iklim.

“Minggu ini, Topan Super Chanthu menunjukkan contoh lain soal seberapa cepat badai bisa menguat,” tulis NASA di Earth Observatory.

Proyeksi Observatorium Hong Kong juga mengklasifikasikan Chanthu sebagai topan dasyat pada akhir pekan lalu, saat angin itu mendekati pantai tenggara Taiwan.

Taiwan rutin dihantam badai tropis di bulan-bulan musim panas.

Namun, tahun lalu, untuk pertama kalinya dalam 56 tahun, tidak ada satu topan pun yang menghantam Taiwan.

Fenomena alam itu turut memicu kekeringan terburuk dalam beberapa dekade terakhir di Taiwan, sebelum pada akhirnya hujan lebat mengguyur wilayah itu beberapa bulan lalu.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top