Angkatan Laut India melaporkan 127 orang hilang setelah sebuah kapal yang berlayar di lepas pantai Mumbai tenggelam akibat dihantam Topan Tauktae, Senin (17/5).
Militer menuturkan kapal tersebut mengangkut 273 orang ketika mulai berlayar pada Senin di pantai barat India. Angin kencang mulai menerjang hingga menimbulkan gelombang besar ke pesisir.
Kementerian Pertahanan India mengatakan 146 orang berhasil diselamatkan dari kapal yang dioperasikan perusahaan minyak milik negara itu.
Kemhan India menuturkan operasi pencarian akan terus berlanjut meski “kondisi laut sangat menantang.”
Topan Tauktae disebut yang terbesar melanda wilayah itu dalam beberapa dekade terakhir. Topan dengan kecepatan hingga 185 kilometer per jam itu telah merenggut nyawa di Kerala, Goa, Maharashtra, dan Gujarat.
Dikutip AFP, usai inti topan melanda, angin kencang masih terus menyapu rumah dan benda-benda di jalan hingga menumbangkan pohon serta tiang listrik.
Topan Tauktae pun membuat puluhan ribu orang dievakuasi di Mumbai. Aparat juga mengevakuasi sekitar 600 pasien corona ke rumah sakit yang lebih aman dari jangkauan topan.
Topan Tauktae mendekati wilayah Gujarat pada Senin malam. Departemen Meteorologi India menyebut Topan Tauktae merupakan “badai siklon yang sangat parah”.
Sistem penanganan cuaca yang buruk di India menambah parah respons pemerintah menanggulangi lonjakan penularan virus corona yang hingga kini telah menewaskan sedikitnya 4.000 orang setiap hari.
Sampai saat ini, India masih dilanda gelombang kedua virus corona yang dikabarkan lebih ganas.
Varian baru virus corona yang diperparah dengan sikap abai warga terhadap protokol kesehatan dinilai menjadi salah satu faktor utama jumlah kasus Covid-19 India meningkat drastis dalam sebulan belakangan.
Sampai hari ini, India masih menjadi negara kedua dengan kasus corona tertinggi di dunia yakni sebanyak 25,2 juta kasus dengan 278.751 kematian.
(rds/dea)