Suara.com – LandX resmi melakukan rebranding menjadi ICX atau Indonesia Crowdfunding Exchange. Perusahaan yang bergerak dalam industri security crowdfunding ini menyelenggarakan peluncuran ICX di kantor ICX yang berlokasi di gedung Bursa Efek Indonesia Tower Satu, Lantai 17.
Kata sambutan diberikan oleh Anggara Hayun Anujuprana sebagai Direktur Akses Pembiayaan Kemparekraf, Fiki Satari sebagai Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, dengan narasumber selama talkshow dilakukan oleh Romario Sumargo selaku CEO ICX, dan Andika Sutoro Putra sebagai Founder ICX.
Sejak berdiri, LandX telah berhasil mempertemukan 89.652 pemodal dengan 43 pelaku usaha terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan rekor nilai investasi sebesar Rp. 235 miliar dan telah membagikan dividen hingga Rp. 12,3 miliar kepada para investor. Dalam peresmian ini, ICX menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia.
“Tujuan dan semangat kami (ICX), bertujuan untuk membuka akses baik untuk investor untuk bisa berinvestasi maupun pelaku usaha untuk membangun bisnis dan ICX telah melewati perizinan yang sudah diregulasi Pemerintah,” ujar Romario Sumargo selaku CEO dari ICX ditulis Selasa (9/5/2023).
Baca Juga:
LandX Berhasil Salurkan Lebih dari Rp 150 Miliar Selama Tahun 2021
“Pembaruan yang dilakukan LandX menjadi ICX bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas crowdfunding, yang apabila sebelumnya kita melakukan penggalangan dana usaha di sektor UKM, melalui ICX kita juga akan melakukan penggalangan dana usaha untuk perusahaan rintisan dan juga holdings”, ujar Andika Sutoro Putra, selaku founder dari ICX.
ICX siap menjadi solusi bagi perusahaan rintisan dalam mendapatkan pendanaan yang diperlukan untuk mencapai potensi penuh mereka, dengan layanan yang aman, terpercaya, dan transparan. Romario percaya ICX dapat menjadi sebuah jembatan bagi perusahaan UKM untuk bisa selangkah lebih maju sebelum IPO.
Melalui peresmian ini, ICX membuka peluang bagi investor untuk mendanai perusahaan rintisan atau UKM yang telah sesuai dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Selain pertumbuhan dan syarat legalitas yang baik, ICX juga memiliki kriteria khusus dalam menentukan perusahaan rintisan.
“Visi dan misi yang dibawakan oleh perusahaan rintisan merupakan salah satu cara kamu memilih perusahaan yang akan mendapatkan pendanaan,” tambah Andika.
Tidak hanya fokus pada pendanaan, ICX juga berupaya memberikan dukungan dan sumber daya tambahan bagi perusahaan rintisan yang bergabung dengan platform mereka.
Baca Juga:
Gandeng LandX, Hong Tang Siap Ekspansi di 2022
“Dukungan ini meliputi mentorship dari para ahli industri, peluang jaringan dengan pemangku kepentingan terkait, serta akses ke sumber daya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pengembangan bisnis. Dengan menyediakan dukungan menyeluruh, ICX ingin memastikan perusahaan rintisan yang didanai melalui platform mereka memiliki fondasi yang kuat untuk sukses dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.” ungkap Romario.
ICX berkomitmen untuk memberikan layanan yang aman, terpercaya, dan transparan bagi para investor dan perusahaan rintisan. Dalam melakukan proses seleksi, ICX menempatkan keamanan dan prospek bisnis yang baik sebagai prioritas utama.
“Kami terus memegang kepercayaan yang diberikan kepada LandX sebagai platform Securities Crowdfunding yang proses seleksinya sangat ketat dan tegas. Tujuan kami adalah membangun dan memelihara kepercayaan investor dan para pengusaha atau pelaku UKM untuk tetap patuh pada regulasi sehingga bisnis jadi lebih aman dan nyaman, salah satunya akuntabilitas dan transparansi sejak dini.” lanjut Romario.
Bekerja sama dengan otoritas terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah hal wajib bagi ICX, karena untuk mengelola dan menjalankan bisnis, publik akan merasa lebih aman, jika perusahaan menerapkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan perusahaan rintisan dan kepercayaan investor.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan bagi industri crowdfunding di Indonesia.
Ketika ditanya lingkup perusahaan rintisan seperti apa yang akan ditargetkan dan dibantu oleh ICX, Romario menjelaskan bahwa saat ini manajemen ICX terbuka dengan seluruh macam lingkup bisnis.
“Kami terbuka dan tidak menentukan secara spesifik lingkup bisnis yang akan kami danai dan dukung. Ketika masyarakat ditanya perusahaan startup, maka yang muncul adalah perusahaan teknologi berbasis aplikasi. Padahal definisi perusahaan startup, adalah perusahaan rintisan, jadi bisa saja lingkup bisnisnya jasa, F&B, hospitality dan banyak lagi.”
Dengan transformasi ini, ICX siap untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung pengembangan ekonomi Indonesia dan memajukan perusahaan rintisan di Indonesia. Melalui pendekatan yang komprehensif, mulai dari pendanaan, dukungan sumber daya, hingga kepatuhan terhadap regulasi, ICX berharap dapat mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.