Tidak Semua Lucu, Kehamilan Anak Kembar Ternyata Punya Risiko Kesehatan untuk Ibu Loh

Tidak Semua Lucu, Kehamilan Anak Kembar Ternyata Punya Risiko Kesehatan untuk Ibu Loh

Suara.com – Hamil kembar kerap didambakan sejumlah pasangan, karena mungkin dianggap menggemaskan. Padahal, kehamilan kembar sebenarnya bisa jadi berbahaya bagi ibu juga janinnya.

Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis kandungan dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG., mengatakan bahwa kehamilan kembar sebenarnya bukan kondisi normal.

“Sebenarnya kalau kita melihat kehamilan kembar itu bukan keadaan fisiologis. Karena rahim ibu didesain hanya cukup untuk satu bayi, kalau lebih dia harus berbagi di ruang sempit itu. Tentu kondisi itu bisa menyebabkan komplikasi. Dan komplikasi paling sering ialah persalinan prematur,” jelas dokter Novan dalam acara diskusi media Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Ilustrasi kehamilan kembar. (Shuterstock)
Ilustrasi kehamilan kembar. (Shuterstock)

Selama hamil juga perjuangan ibu akan terasa lebih luar biasa. Sebab, ada lebih dari satu janin yang dia harus pastikan kecukupan asupan gizinya serta tumbuh kembangnya. Salah satu zat gizi paling penting bagi janin, kata dokter Novan, ialah zat besi yang digunakan untuk pertumbuhan selama di dalam janin.

Sayangnya, kebanyakan perempuan Indonesia justru alami anemia yang salah satu penyebabnya karena kekurangan zat besi. Bahkan, berdasarkan pengalaman dokter Novan sebagai dokter kandungan, dia mendapati sekitar 90 persen ibu hamil di Indonesia alami anemia.

“Zat besi dibutuhkan untuk bantu janin tumbuh dengan baik. Karena ada lebih dari satu janin, maka kebutuhan zat besi tentu meningkat. Selain itu mual dan muntah juga jadi double,” lanjutnya.

Ibu dengan kehamilan kembar juga lebih berisiko terkena preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil. Pemicunya karena jumlah plasenta bayi kembar yang biasanya lebih dari satu. Apabila, plasenta janin tidak berfungsi atau berkembang dengan baik, maka ibu bisa jadi alami preeklamsia.

Bayi kembar juga biasanya lahir dengan berat badan lebih kecil, atau kurang dari 3 kilogram, karena harus berbagi ruang rahim dengan saudaranya. Serta risiko lahir prematur akibat perut ibu jadi lebih meregangn

“Jarang sekali bayi kembar lahir dengan berat badannya di atas 2,5 kilogram, terutama di Indonesia. Kecuali kalau di Afrika itu masih bisa besar bayi kembar sampai 3 kilogram karena perutnya memang lebih besar,” jelas dokter Novan.

Lantaran lahir prematur, persalinan juga biasanya harus dilakukan secara operasi sesar karena posisi kepala janin juga tidak berada di rahim bagian bawah.

Scroll to Top