Suara.com – Setiap tahun diperkirakan ada 9.000 ribu bayi lahir dalam kondisi bibir sumbing di Indonesia. Spesialis bedah dr. Yantoko, setidaknya ratusan bayi di dunia terlahir dalam kondisi bibir sumbing setiap 3 menit.
“Kasusnya setiap tiga menit lahir bayi sumbing di dunia. Kalau angka kejadian ada yang menyebutkan 400 dari kelahiran baru, ada yang 600 dan 800. Jadi memang banyak,” ujar dokter Yantoko dalam webinar online, Selasa (25/5/2021).
Bukan tanpa masalah, tak sedikit orangtua merasa takut ketika mengetahui anaknya terlahir dengan keadaan bibir sumbing.
“Memang kasus sumbing lumayan banyak dan itu terlihat nyata sekali karena langsung berhadapan kita melihat bibirnya tidak nyambung atau suaranya tidak bagus atau sengal. Beda dengan kelainan yang lain misal hipospadia, kelainan di saluran kencing, gak akan terlihat sampai dewasa.”
Baca Juga:
1000 Pasien Bibir Sumbing Dioperasi Gratis di Hari Juang TNI AD
“Di sini lah pekerjaan kita cukup berat karena secara psikis orangtua langsung ‘aduh anakku kok begini’. Pertama kali pasti takut akhirnya saling menyalahkan,” imbuhnya lagi.
Dalam upaya mengurangi dan membantu keluarga tidak mampu yang memiliki bayi dengan bibir sumbing, organisasi Smile Train Indonesia bersama para donatur melakukan program operasi bibir sumbing.
Program tersebut dimulai sejak 2002 lalu. Country Manager Smile Train Indonesia Deasy Larasati mengatakan, operasi bibir sumbing telah dilakukan kepada sekitar 95 ribu bayi.
“Sampai saat ini di Indonesia sendiri kita sudah membantu sebanyak 95.000 operasi hanya di Indonesia. Kenapa bisa banyak, karena setiap tahun, dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, lahir bayi dalam keadaan kondisi bibir sumbing kurang lebih 8 sampai 9 ribu lahir bayi dalam keadaan bibir sumbing atau celah langit-langit,” ucapnya.
Baca Juga:
Smile Train Indonesia Ajak Atlet Lari Berlomba Sambil Beramal