Seorang pria yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Presiden interim Mali, Assimi Goita meninggal dalam tahanan.
Pemerintah Mali mengatakan pria itu tewas pada pekan lalu. Ia itu ditahan usai berusaha menusuk Goita saat tengah melaksanakan salat Iduladha di Masjid Raya, Bamako, pada Selasa (20/7) lalu.
“Selama penyelidikan kondisi kesehatannya memburuk,” ujar pernyataan pemerintah, Minggu (25/7), mengutip Reuters.
Penyebab kematian pria yang belum diungkap identitasnya itu masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Pihak kepolisian hanya mengatakan ia adalah seorang guru tanpa menyebutkan rincian lebih lanjut.
Assimi Goita adalah perwira militer yang memimpin dua peristiwa kudeta dalam rentang sembilan bulan di Mali. Di disumpah sebagai presiden transisi pada 7 Juni lalu.
Sebelumnya, Goita menjadi wakil presiden interim setelah pada Agustus 2020 melakukan kudeta dan menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita.
Pada Mei lalu, Goita memerintahkan penangkapan terhadap Presiden Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane. Keduanya mengundurkan diri dari jabatannya saat dipenjara dan kemudian dibebaskan.
Di bulan yang sama, Mahkamah Konstitusi Mali menyatakan Goita sah sebagai presiden interim. Lembaga itu menyatakan Goita menjabat sebagai presiden transisi dan kepala negara serta harus mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Ndaw setelah mengundurkan diri, dan untuk memimpin proses transisi pemerintahan.
Imbas kudeta itu, lembaga Perserikatan Afrika (AU) membekukkan sementara keanggotaan Mali. Mereka mendesak agar pemerintahan negara tersebut dikembalikan ke tangal sipil tanpa syarat dan terbuka.
(isa/dea)
