loading…
“Jadi mulai banjir itu sejak jam 4 sore hari Sabtu kemarin dan baru surut itu Minggu sekitar jam 4 subuh,” ujar Abas (52), salah satu warga Cipinang Melayu, Kampung Makassar, Jakarta Timur, MInggu (14/11/2021).
Baca juga: Trauma Banjir, Warga Cipinang Melayu Tidak Bisa Tidur kalau Turun Hujan
Abas menyebut tinggi air yang merendam pemukiman warga berkisar 40-70 cm. Banjir tersebut belum termasuk kategori parah, dimana permukiman mereka sudah kerap dilanda banjir hingga 2 meter.
“Kalau parah, warga-warga sudah mengungsi ke tempat yang agak tinggian. Yang kemarin belum parah, karena disedot juga kan pakai pompa,” imbuhnya.
Abas mengatakan, pada saat air mulai merendam permukiman warga, petugas langsung mendatangi lokasi. Adapun surutnya terbilang lama karena ada kendala tersendatnya air.
“Khususnya RT 04 sampai RT 01 itu kan masih kali yang lama. Kalau yang sanaan dikit kan sudah dinormalisasi. Nah kendalanya di sini aja (Kali Sunter), airnya agak tersendat,” jelasnya.
Baca juga: Anies Pamer Cipinang Melayu Bebas Banjir, Begini Lho Fakta Proyek Normalisasi Kali Sunter
Ke depan, Abas berharap pemerintah bisa menormalisasi Kali Sunter secara keseluruhan. “Pengennya sih kali belakang itu dinormalisasi saja semua sampai selesai,” tukasnya.
Pantauan di lokasi Minggu petang, kondisi permukiman warga tampak tidak ada lagi genangan. Warga telah membersihkan bekas-bekas banjir.
Hanya, pada beberapa saluran air (got) terlihat beberapa tumpukan sampah dan lumpur. Tapi kondisi sampah terbilang ringan, mulai dari plastik-plastik bekas makanan atau minuman.
(thm)