Tentang Konvoi Pasukan Rusia Sepanjang 60 Km di Luar Kyiv yang Mandek

Tentang Konvoi Pasukan Rusia Sepanjang 60 Km di Luar Kyiv yang Mandek

Jakarta, CNN Indonesia

Selama beberapa hari penduduk Kyiv telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kedatangan konvoi Rusia sepanjang 60 kilometer. Konvoi ini berisi tank, kendaraan lapis baja, dan artileri yang akan menyerang ibu kota Ukraina tersebut.

Pada Kamis (3/2), intelijen Amerika Serikat (AS) menyebut konvoi itu masih mandek agak jauh dari Kyiv.

“Kami masih menilai bahwa konvoi yang tengah menjadi fokus semua orang terhenti. Kami tidak memiliki alasan untuk meragukan klaim Ukraina yang mereka miliki bahwa mereka telah berkontribusi untuk menghentikannya dengan menyerangnya,” kata seorang pejabat senior AS.

Sebelumnya di hari yang sama, Kementerian pertahanan Inggris mengatakan konvoi itu tampaknya terhenti sekitar 30 kilometer (19 mil) di luar Kyiv dan hanya membuat sedikit kemajuan selama tiga hari terakhir.

“Bagian utama dari kelompok besar Rusia yang bergerak maju di Kyiv tetap berada lebih dari 30 km dari pusat kota. Mereka telah tertunda oleh perlawanan Ukraina yang gigih, kerusakan mekanis, dan kemacetan.

Kelompok tersebut telah membuat sedikit kemajuan yang terlihat dalam lebih dari tiga hari,” kata kementerian pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan pada Rabu (2/2) malam bahwa meski konvoi dan serangan Rusia terhenti, ada kekhawatiran kemungkinan tertutupnya pintu untuk bisa memberikan bantuan ke kota-kota yang dikepung.

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan meskipun konvoi mengalami kekurangan bahan bakar dan makanan, AS menilai Rusia akan belajar dari kesalahannya dan akan mencoba untuk mengatasinya.

Lebih lanjut, pergerakan konvoi yang terhenti dapat menciptakan banyak masalah bagi Rusia.

Pertama, sebagai jalur pasokan utama Rusia untuk setiap serangan besar di Kyiv. Itu adalah target diam yang sangat empuk bagi pasukan Ukraina.

Kedua, diam dalam kemacetan konvoisepanjang 60 kilometer selama berhari-hari dapat menurunkan moral dan disiplin tentara Rusia menjelang operasi militer besar-besaran.

Martti Kari, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten kepala intelijen pertahanan Finlandia, mengatakan terdampar seperti ini buruk untuk moral karena dua alasan.

“Pertama, Ukraina memiliki drone dan pesawat yang bisa menyerang konvoi. Kedua, ketika Anda duduk-duduk di tempat yang sama, rumor beredar yang memengaruhi pola pikir Anda. Jadi Anda menjadi gugup dan lelah, itu bukan kombinasi yang baik,” katanya, seperti dikutip CNN.

Konvoi panjang Rusia diduga memasuki Ukraina melalui Belarus. Belarus merupakan sekutu penting Putin di mana Rusia telah memindahkan sejumlah besar pasukan dalam beberapa pekan terakhir dalam aktivitas yang merka sebut ‘latihan gabungan’.

Namun saat latihan berakhir, pasukan tidak pergi dan citra satelit benar-benar menunjukkan bahwa Rusia meningkatkan kehadiran militer mereka di negara itu.

(lom/bac)

[Gambas:Video CNN]





Scroll to Top