Tekanan Inflasi Berlanjut, Rupiah Lemah Tak Berdaya di Hadapan Dolar AS

Tekanan Inflasi Berlanjut, Rupiah Lemah Tak Berdaya di Hadapan Dolar AS

Tekanan Inflasi Berlanjut, Rupiah Lemah Tak Berdaya di Hadapan Dolar AS

Suara.com – Mata uang rupiah ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (12/12/2022). Sementara indeks dolar tercatat menguat 0,26 persen ke posisi 105.0850 atau naik 0,2750 poin.

Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS sebesar 0,29 persen atau 44,5 poin ke posisi Rp15.627.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar naik pada hari Senin setelah data pada hari Jumat menunjukkan harga produsen AS telah meningkat lebih dari yang diperkirakan bulan lalu.

“Kondisi ini menunjukkan tekanan inflasi yang terus-menerus dan kemungkinan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama,” kata Ibrahim dalam analisanya.

Baca Juga:
Rupiah Jinakkan Lagi Dolar AS, Ditutup Menguat ke Rp15.583

Dijelaskan Ibrahim indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir pada bulan November naik 0,3 persen dari bulan sebelumnya dan 7,4 persen dari tahun sebelumnya.

“Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan, sedikit kejutan naik dari perkiraan kenaikan masing-masing 0,2 persen dan 7,2 persen,” papar Ibrahim.

Kondisi ini membuat pedagang juga tetap waspada menjelang peristiwa risiko utama minggu ini, termasuk data inflasi AS. dan serangkaian pertemuan bank sentral utama.

Selain itu jelang pertemuan FOMC, angka inflasi AS bulan November akan dirilis pada hari Selasa, dengan para ekonom memperkirakan inflasi inti tahunan sebesar 6,1 persen.

“Federal Reserve sekali lagi menjadi pusat perhatian, dan secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, meskipun fokus akan berada pada proyeksi ekonomi terbaru bank sentral dan konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell,” katanya.

Baca Juga:
Nasib Baik Mata Uang Garuda Hari Ini, Menguat di Rp15.621

Sementara itu Bank of England dan Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan bertemu minggu ini, dan masing-masing juga diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga sebesar 50 bp. 

Scroll to Top