Ribuan mahasiswa di salah satu universitas di China menyandera rektor kampus sebagai bentuk protes karena khawatir gelar mereka akan diturunkan.
Kepolisian Danyang menyatakan bahwa mahasiswa Zhongbei College Nanjing Normal University itu menahan rektor selama lebih dari 30 jam sejak protes berlangsung pada Minggu (6/6). Aparat kemudian membubarkan massa.
“Petugas dikepung oleh beberapa siswa yang meneriakkan pelecehan verbal dan menghalangi penegakan hukum,” bunyi pernyataan kepolisian pada Rabu (9/6) seperti dikutip AFP.
Ribuan calon sarjana universitas yang terletak di Provinsi Jiangsu Timur itu marah akibat rencana pihak kampus untuk menggabungkan sekolah dengan perguruan tinggi kejuruan lain.
Para mahasiswa khawatir rencana itu akan menurunkan kualifikasi lulusan kampus mereka ketika hendak mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif di China.
“Rencana itu benar-benar menipu dan menyembunyikan kebenaran dari mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa spontan berdemo,” kata seorang siswa yang menjadi saksi mata kejadian.
“Biaya Perguruan Tinggi Zhongbei sangat mahal, sekitar 17.000 yuan setahun. Siapa yang akan menghabiskan sebanyak itu untuk sekolah kejuruan?”
Sejumlah foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan polisi menggunakan pentungan dan semprotan merica demi meredam aksi para mahasiswa. Seorang mahasiswi juga terlihat mengalami luka di kepalanya.
Sebuah rekaman video yang tersebar di Twitter memperlihatkan puluhan polisi dan petugas keamanan mendorong dan meneriaki siswa di aula sekolah yang ramai.
“Untuk menegakkan ketertiban kampus, badan keamanan publik mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan hukum untuk mengeluarkan orang yang terperangkap dan yang terluka agar segera dilarikan ke rumah sakit,” demikian pernyataan polisi.
Akibat insiden ini, otoritas pendidikan Jiangsu menangguhkan rencana penggabungan kampus yang nantinya akan mempengaruhi lima universitas di daerah itu.
Pemerintah Jiangsu mengumumkan rencana merger kampus tersebut pada Maret lalu. Penggabungan kampus disebut sesuai rencana Kementerian Pendidikan China untuk mengubah perguruan tinggi swasta menjadi sekolah kejuruan.
Meski rencana itu ditangguhkan, mahasiswa Zhongbei College tetap menggelar aksi protes mereka.
Seorang mahasiswa yang ikut protes mengklaim bahwa sekitar 3.000 pelajar dan 400 polisi terlibat dalam demonstrasi itu.
Aksi protes besar-besaran semacam ini sangat jarang terjadi di China karena Partai Komunis selalu mengendalikan pergerakan massa yang dapat mengancam stabilitas sosial.
(rds/has)