Taiwan Terancam ‘Konsekuensi Mengerikan’ jika Terima Senjata dari AS

Taiwan Terancam ‘Konsekuensi Mengerikan’ jika Terima Senjata dari AS

Jakarta, CNN Indonesia

Mantan Menteri Pertahanan Taiwan, Feng Shih Kuan, memperingatkan Taipei akan menghadapi ‘konsekuensi mengerikan’, jika menerima pasokan senjata gratis dari Amerika Serikat.

“Jika Anda tiba-tiba menerima bantuan gratis seperti itu, Anda harus membayar harga tertentu yang tidak akan terpikirkan,” kata Feng seperti dikutip Russia Today, Jumat (19/5).

Pernyataan ini disampaikan Feng saat menanggapi pernyataan Menhan Amerika Serikat, Lloyd Austin, yang menyatakan Washington akan “segera memberikan bantuan keamanan tambahan yang signifikan ke Taiwan.”

Namun, Feng tidak menjelaskan lebih lanjut maksud ucapannya tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya percaya Taiwan “tidak akan sebodoh itu, dan bahwa harus ada beberapa pilihan” yang mesti dipertimbangkan dengan saksama.

Pada Senin (15/5), Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo Cheng mengatakan Taipei sedang bernegosiasi dengan Pentagon untuk menerima pasokan senjata senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,4 triliun secara gratis. 

Chiu juga membeberkan bahwa senjata tersebut “mencakup peluru kendali dan beberapa layanan logistik untuk membantu melatih tentara” Taiwan.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, sumber militer Taiwan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada SCMP bahwa bantuan militer AS akan mencakup sistem pertahanan udara portabel Stinger, rudal anti-tank TOW 2B Aero dan Javelin.

Dalam beberapa tahun terakhir, Washington menandatangani sejumlah kesepakatan senjata dengan Taiwan, salah satunya perjanjian pada 2019 senilai US$8 miliar untuk menyediakan 66 pesawat tempur F-16V bagi Taipei. Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, pemberian pesawat tempur ini sempat tertunda karena gangguan rantai pasokan.

Pasokan AS ke Taiwan sejak dulu dikecam keras oleh Beijing, yang menilai langkah tersebut bisa membahayakan Taiwan. China juga berkali-kali memperingatkan “konsekuensi” bagi mereka yang ikut campur dalam urusan internal Beijing.

Ketegangan Taiwan dan China sendiri terjadi karena Beijing memandang Taipei sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, Taiwan menentang dan menyatakan mereka adalah negara merdeka dan berdaulat.

Seiring dengan ketegangan tersebut, Beijing kerap melakukan latihan militer di dekat Selat Taiwan guna “menakut-nakuti” pulau tersebut. Pentagon bahkan memprediksi China tengah mempersiapkan perang terhadap Taiwan.

(blq/dna)


[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top