Sungai Whitelake yang mengalir di dekat lapangan tempat festival musik Glastonbury digelar dilaporkan terkontaminasi kokain hingga ekstasi.
Sungai itu tercemar zat-zat terlarang karena orang-orang yang menonton konser musik tersebut dilaporkan kerap membuang air kecil di tanah dekat sungai tersebut.
Para peneliti Universitas Bangor menemukan bahwa konsentrasi MDMA (ekstasi) meningkat empat kali lipat di hilir Sungai Whitelake seminggu setelah Festival Glastonbury berlangsung.
Sampel diambil dari wilayah hulu maupun hilir Sungai Whitelake.
“Kontaminasi obat-obatan terlarang dari urine di tempat umum terjadi di setiap festival musik,: kata seorang mahasiswa master Schil of Natural Sciences, Bangor, Dan Aberg.
“Kedekatan Festival Glastonbury dengan sungai mengakibatkan obat apa pun yang dikeluarkan oleh peserta festival memiliki sedikit waktu untuk terurai di tanah sebelum memasuki ekosistem air tawar yang rapuh,” papar Aberg menambahkan.
Penelitian memaparkan peningkatan konsentrasi kokain dapat memengaruhi kehidupan ekosistem di sungai tersebut, terutama siklus hidup belut Eropa yang dilindungi.
“Perhatian utama kami adalah dampak lingkungan. Studi ini mengidentifikasi bahwa obat-obatan dilepaskan pada tingkat yang cukup tinggi untuk mengganggu siklus hidup belut Eropa, yang berpotensi menggagalkan upaya konservasi untuk melindungi spesies yang terancam punah ini,” ujar peneliti dari Universitas Bangor lainnya, Christian Dunn.
Menanggapi temuan ini, panitia Festival Glastonbury menyampaikan bahwa mereka berusaha mengurangi masalah pencemaran ini dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga terus melarang praktik buang air kecil di tanah dan penggunaan obat-obatan terlarang.
(pwn/rds)
