Paus Fransiskus mengirim Kardinal Michael Czerny ke perbatasan Ukraina dengan Slovakia untuk bertemu dengan orang-orang yang terdampak agresi militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Michael Czerny merupakan kardina Vatikan yang bertanggung jawab atas pengembangan manusia. Itu akan menjadi perjalanan keduanya ke Ukraina atas permintaan Paus Fransiskus.
“Perjalanan itu untuk menunjukkan kedekatan Bapa dengan mereka yang menderita akibat perang saat-saat ini,” kata juru bicara Vatikan, Mattep Bruni, Senin (14/3), seperti diberitakan CNN.
Paus Fransiskus juga disebut terus mendoakan para pengungsi, warga yang melarikan diri dari pertempuran, dan mereka yang menderita akibat kekerasan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus menyesalkan “sungai darah dan air mata” yang mengalir di Ukraina setelah invasi Rusia. Paus pun menuntut penciptaan koridor kemanusiaan bagi para pengungsi.
“Sungai darah dan air mata mengalir di Ukraina. Ini bukan hanya operasi militer tetapi perang yang menabur kematian, kehancuran dan kesengsaraan,” kata paus kepada orang banyak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Roma, Minggu (6/3), dikutip dari AFP.
Paus mengatakan kebutuhan akan bantuan ke Ukraina “bertumbuh secara dramatis setiap jam” karena jumlah korban dan pengungsi melonjak.
Dia mengeluarkan “imbauan sepenuh hati agar koridor kemanusiaan benar-benar diamankan … agar bantuan dijamin dan akses difasilitasi ke daerah yang terkepung”.
“Saya mohon agar serangan bersenjata dihentikan dan negosiasi — dan akal sehat — menang. Dan hukum internasional dihormati sekali lagi,” ujar Paus.
Terpisah, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat lebih dari 2,8 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga hingga Senin (14/3).
“Orang-orang terus melarikan diri dari perang di Ukraina setiap menit. Mereka membutuhkan dukungan berkelanjutan,” cuit IOM Senin, (14/3).
Menurut UNICEF, perang di Ukraina memiliki “dampak yang menghancurkan” pada lebih dari 7,5 juta anak.
(chri)