Tanda pagar #HarunaOut masih terpampang paling atas dalam trending topic Twitter di Indonesia hingga Selasa (18/1) pagi.
Tagar #HarunaOut sudah muncul di lini masa sejak Senin (17/1) dini hari usai siniar di sebuah media menyajikan wawancara Haruna Soemitro yang membahas Shin Tae Yong dalam rapat evaluasi Timnas Indonesia usai Piala AFF 2020.
Netizen menginginkan Haruna keluar dari lingkaran kekuasaan PSSI. Sementara saat ini Haruna merupakan salah satu anggota Komite Ekesekutif (Exco) PSSI. Pada pemilihan tiga tahun lalu, Haruna mendapat 45 suara sehingga berhak masuk menjadi anggota Exco PSSI.
Sembari menegaskan keinginan melengserkan Haruna melalui tagar #HarunaOut, netizen juga berharap Shin tetap berada di kursi pelatih Timnas Indonesia.
Selain mengecam soal pernyataan terkait Shin, beberapa netizen juga mengaitkan Haruna dengan kebobrokan PSSI. Bahkan ada yang mempertanyakan Haruna dengan soal pengaturan skor yang sempat dibahas dalam program gelar wicara Mata Najwa di televisi beberapa waktu lalu.
Harapan mengenai keberadaan Shin sebagai pelatih skuad Garuda sudah diterangkan PSSI. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menerangkan kontrak Shin sebagai pelatih yang berlangsung hingga 2023 tidak akan diganggu. Bahkan Yunus membuka wacana memperpanjang kontrak pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Sebelumnya Haruna mengakui Shin tersinggung dengan respons Exco PSSI dalam rapat evaluasi Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
“Tersinggungnya itu bisa dibilang begini, Indonesia itu kalau hanya runner-up sudah biasa. ‘Sebelum Anda itu [Indonesia] sudah lima kali jadi runner-up’. Ya ada atau tidak adanya Shin Tae Yong itu prestasi tertinggi kita itu runner-up,” ucap Haruna.
Menurut Haruna, capaian di Piala AFF 2021 itu berbeda dengan ekspektasi publik Indonesia terhadap Shin Tae Yong yang diharapkan meraih gelar juara.
|
Haruna membandingkan dengan ketika Shin Tae Yong akan menggantikan Luis Milla. Pada masa itu, suporter Indonesia ramai mendesak PSSI mempertahankan pelatih asal Spanyol tersebut karena dianggap bisa memberikan prestasi bagi Timnas Indonesia.
“Kalau prestasinya hanya runner-up ya apa bedanya dengan yang kemarin [pelatih sebelumnya],” kata Haruna.
(nva/nva)