Simulasi Perang Kelar, 26 Jet China Masih Seliweran di Dekat Taiwan

Simulasi Perang Kelar, 26 Jet China Masih Seliweran di Dekat Taiwan

Jakarta, CNN Indonesia

Taiwan masih mendeteksi sembilan kapal perang China dan 26 jet di sekitar wilayah mereka pada Selasa (11/4), sehari usai Beijing mengumumkan simulasi perang berakhir.

“[China] mengorganisir jet militer pagi ini dan melintasi garis median dari utara, tengah, dan selatan,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutip AFP.

Garis median merujuk pada perbatasan tak resmi antara China dan Taiwan yang sebagian besar membentang di tengah selat. Perbatasan itu dulu selalu menjadi rujukan, tapi kini China tak mengakuinya.

Jet militer China yang menerobos garis itu kali ini mencakup J-16 dan beberapa jet tempur Su-30.Kemenhan Taiwan menyatakan kapal-kapal dan jet itu terdeteksi sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Lebih lanjut, mereka menyatakan Taiwan akan terus memantau pergerakan militer China.

Armada-armada China itu terdeteksi walau Negeri Tirai Bambu sudah merampungkan simulasi untuk menyerang Taiwan. Latihan itu digelar sejak Sabtu hingga Senin lalu.

Selama latihan itu, Taiwan mendeteksi 12 kapal perang dan 91 jet di sekitar pulau tersebut. Dari jumlah jet yang terdeteksi, 54 di antaranya melintasi barat daya dan tenggara zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

Selama latihan, China melakukan simulasi serangan presisi dan seolah memblokade Taiwan. Latihan ini juga melibatkan puluhan jet tempur dan pesawat pengebom.

Latihan itu berlangsung usai Presiden Taiwan Tsai Ing Wen bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Kevin McCarthy, pada 5 April lalu di Los Angeles.

Pertemuan tersebut terjadi saat Tsai singgah di AS dalam perjalanan pulang dari Guatemala dan Belize.

Pemerintah Beijing sudah mewanti-wanti agar pertemuan tersebut tak terjadi. Mereka juga menyatakan bakal mengambil tindakan tegas jika pertemuan itu tetap berlangsung. Namun, AS dan Taiwan abai.

[Gambas:Video CNN]

Menanggapi aksi militer itu, Tsai menyebut China menyebabkan ketidakstabilan di Taiwan. Ia juga mengatakan latihan itu menunjukkan sikap tak bertanggung jawab China sebagai negara besar di kawasan.

“China menggunakan [kesempatan] ini untuk melakukan latihan militer, yang menyebabkan ketidakstabilan di Taiwan dan di kawasan,” kata Tsai dalam unggahannya di Facebook, seperti dikutip Reuters.

Ia kemudian berujar, “Ini bukan sikap bertanggung jawab bagi negara besar di kawasan ini.”

Tsai juga menegaskan meski latihan militer China sudah berakhir, Taiwan akan terus siaga.

“Meskipun latihan militer China telah berakhir, tim militer dan keamanan nasional [Taiwan] akan terus menjaga pos mereka dan membela negara.”

(isa/has)




Scroll to Top