Suara.com – Hujan dapat terjadi melalui berbagai proses dan memiliki siklus sendiri, salah satunya adalah proses terjadinya hujan dari air laut.
Hujan merupakan sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju dan batu es.
Hujan memerlukan lapisan atmosfer tebal agar dapat bertemu dengan suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi.
Di alam, terdapat siklus air yang berlangsung secara rutin dan terpengaruh oleh berbagai macam hal. Siklus air atau disebut jua sebagai siklus hidrologi ini yang menyebabkan hujan.
Baca Juga:
5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Penghujan
Pada siklus air, proses terjadinya hujan dari air laut memiliki tiga tahap utama, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini siklus lengkap proses terjadinya hujan dari air laut:
1. Evaporasi atau Transpirasi
Evaporasi merupakan proses penguapan air yang berasal dari laut. Proses evaporasi ini biasanya terjadi di siang hari ketika sinar Matahari membantu penguapan dari air laut.
Proses evaporasi ini merupakan proses perubahan wujud air laut dari cair ke gas yang kemudian menuju atmosfer.
2. Kondensasi
Kondensasi merupakan kebalikan dari proses evaporasi. Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair. Proses ini juga dikenal secara luas sebagai proses pengembunan.
Baca Juga:
Cara Memperbaiki iPhone No Service, Bisa Dilakukan di Rumah
Kondensasi terjadi di atmosfer ketika air laut yang sebelumnya menguap telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan atmosfer.