Jakarta, CNN Indonesia —
Banyak orang kaya yang dimulai dari jalan yang tak pernah disangka-sangka.
Salah satunya terjadi pada Shahid Khan. Di masa mudanya, ia pernah menjadi seorang pencuci piring di AS dengan bayaran hanya US$1,20 per jam.
Namun, di tengah masa lalunya itu, kini Khan berhasil tumbuh menjadi raksasa taipan dunia. Forbes mencatat Khan kini memiliki harta US$12,1 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp14.980 per dolar AS, total harta yang dimiliki Khan tersebut tembus Rp181,26 triliun.
Harta itu membuatnya menjadi orang terkaya nomor 141 di dunia saat ini.
Lalu siapa sebenarnya Shahid Khan. Bagaimana dia bisa menjelma dari seorang tukang cuci piring menjadi seorang taipan berharta Rp181,26 triliun?
Mengutip berbagai sumber, Khan merupakan seorang Muslim kelahiran Pakistan pada 18 Juli 1950 dari keluarga kelas menengah.
Ayahnya seorang penjual peralatan survei konstruksi dan menggambar. Sementara itu, ibunya adalah seorang profesor ilmu matematika.
Latar belakang sang ayah sebagai seorang penjual peralatan konstruksi sedikit banyak membentuk Khan. Karena latar belakang itu, Khan memiliki cita-cita dan mimpi menjadi seorang arsitek.
Demi mewujudkan mimpinya itulah, saat berusia 16 tahun, ia pergi ke Illinois, AS untuk melanjutkan kuliah.
Bekal uang yang ia bawa saat itu US$500. Dengan bekal itu, ia bisa menginap di tempat bertarif sewa US$2 per malam. Namun kemudian, untuk bertahan hidup, Khan bekerja sebagai seorang pencuci piring bergaji US$1,2 per jam.
Sambil bekerja di tempat itu, ia mencoba melamar kerja ke perusahaan otomotif bernama Flex-N-Gate. Ia diterima kerja di perusahaan tersebut.
Setelah lulus, ia naik pangkat menjadi direktur teknik di perusahaan tersebut.
Namun, kenaikan pangkat tak membuatnya berpuas diri. Berbekal pengalamannya bekerja di Flex-N-Gate, pada 1978, Khan membongkar celengan US$16 ribu dan mendirikan Bumper Works, perusahaan pembuat bumper mobil untuk truk pikap.
Untuk membesarkan bisnisnya itu, Khan mencari pinjaman modal US$50 ribu dari Small Business Administration.
Upaya Khan tak sia-sia. Dalam waktu singkat, bisnisnya melesat dan tumbuh membesar.
Bahkan, pada 1980 atau 12 tahun setelah ia mendirikan Bumper Works, Khan berhasil membeli Flex-N-Gate, dari mantan bosnya Charles Gleason Butzow.
Ia membawa Bumper Works masuk ke dalam Flex-N-Gate. Khan kemudian membesarkan perusahaan yang baru dibelinya tersebut. Berkat hasil jerih payahnya, Flex-N-Gate masuk dalam tiga besar pemasok bumper perusahaan pembuat mobil.
Pada 1984, ia mulai memasok bumper mobil pikap ke Toyota. Hanya selang 3 tahun berjalan, ia berhasil mengalahkan pemasok bumper pikap Toyota.
Flex-N-Gate berhasil menjadi pemasok tunggal mobil pikap Toyota. Lalu pada 1989, ia berhasil mendapatkan hati dari Toyota dengan menjadi pemasok tunggal untuk seluruh lini Toyota di Amerika Serikat.
Sejak saat itu perusahaan telah berkembang pesat. Pada awalnya, penjualan hanya tembus US$17 juta. Tapi pada 2010, nilai penjualan melesat menjadi US$2 miliar.
Pada 2020, nilai penjualan melesat 4 kali lipat lebih menjadi US$8,89 miliar. Angka penjualan itu membuat Flex-N-Gate menduduki peringkat ke-46 Forbes sebagai perusahaan swasta Amerika Serikat terbesar.
Karena perkembangan itu pula, Flex-N-Gate berhasil melebarkan pabriknya ke 69 cabang yang tersebar di Amerika Serikat, China, Argentina, Spanyol, Prancis, Jerman, Meksiko. Pada 2019 kemarin, perusahaannya berhasil memberikan mata pencaharian ke 25 ribu orang.
Dengan perkembangan itu, Automotive News menetapkan Flex-N-Gate menjadi perusahaan pemasok suku cadang otomotif terbesar ke-7 di AS dan 33 di dunia.