Sepekan menjadi Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) langsung mengumumkan proyek pembangunan gila-gilaan di 12 kota.
Putra Mahkota Saudi itu memulai proyek tersebut dengan memperkenalkan perusahaan Saudi Downtown Company.
Perusahaan itu bertanggung jawab membangun dan mengembangkan daerah-daerah pusat kota dan lokasi-lokasi lainnya di 12 kota yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Arab News melaporkan bahwa 12 kota itu mencakup Madinah, Al-Khobar, Al-Ahsa, Buraidah, Najran, Jazan, Hail, Al-Baha, Arar, Taif, Dumat Al-Jandal, dan Tabuk.
Saudi Downtown Company bertugas meningkatkan infrastruktur dan menjalin kerja sama strategis dengan investor dan sektor swasta demi membangun bisnis dan investasi baru di kedua belas kota itu.
Sektor-sektor yang menjadi sasaran utama Saudi di kota-kota tersebut termasuk ritel, pariwisata, hiburan, dan perumahan.
Perusahaan anyar itu akan melakukan pembangunan di lebih dari 10 juta meter lahan. Di sana, mereka akan membangun destinasi-destinasi modern yang terinspirasi dari budaya lokal dan motif arsitektur tradisional.
Dalam tiap proyek modernisasi kawasan itu, Saudi Downtown Company (SDC) akan menggunakan teknologi paling mutakhir.
Dengan peluncuran SDC ini, Lembaga Investasi Publik Saudi berharap dapat meningkatkan perdagangan dan kesempatan investasi di berbagai kota di Saudi.
Proyek ini sejalan dengan Visi Saudi 2030 yang dicanangkan MbS pada 2016 lalu. Saat itu, Saudi tengah berupaya untuk mencari sumber pendapatan negara selain dari sektor minyak.
Di bawah payung besar Visi Saudi 2030, MbS ingin negaranya bisa memiliki sumber pendapatan lebih bervariasi pada 2030 mendatang.
Sebelum ditunjuk menjadi PM, MbS selaku pemimpin de facto Saudi juga sudah meluncurkan berbagai proyek pembangunan gila-gilaan untuk menggenjot sektor pariwisata.
Dengan ambisi itu, MbS mendobrak berbagai batasan, salah satunya saat mengizinkan pemakaian bikini di satu pantai Saudi.
Setelah ditunjuk menjadi PM pada pekan lalu, MbS diperkirakan bakal terus menggenjot program-program lainnya demi mencapai target Visi Saudi 2030.
(has/bac)