Suara.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendeklarasikan Zannuba Ariffah Wahid atau Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden 2024. Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini dipasangkan PSI dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.
Yenny Wahid sendiri memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Wahid. Ia adalah putri kedua dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
Yenny lahir di Jombang, Jawa Timur pada 29 Oktober 1974. Ia adalah lulusan Universitas Trisakti Jakarta jenjang sarjana. Ia melanjutkan sekolah magisternya di Harvard Kennedy School di Amerika Serikat dengan gelar Magister Administrasi Publik.
Sejak kecil, ia telah aktif mengikuti jejak sang ayah dengan aktif sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga:
Apa Prestasi Giring Ganesha Selain Menyanyi?
Sepak Terjang Yenny Wahid
Yenny Wahid pernah ditunjuk sebagai Staf Khusus di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik. Namun, satu tahun setelahnya ia mengundurkan diri.
Yenny juga mendapatkan penghargaan Young Global Leaders oleh World Economic Forum pada 2009. Ia bersanding dengan tokoh dunia seperti Tiger Woods dan Mark Zuckerberg. Pada 2009, ia juga menjadi anggota Global Council on Faith.
Selanjutnya, sejak 2014, ia menjabat sebagai Direktur The Wahid Institute. The Wahid Institute merupakan organisasi perdamaian yang didirikan oleh sang ayah dan beberapa tokoh lainnya.
Wahid Institute juga membawa misi mewujudkan cita-cita intelektual Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur sendiri ingin membangun pemikiran Islam moderat yang mampu mendorong terciptanya demokrasi, toleransi dan multikulturalisme.
Baca Juga:
PSI Deklarasikan Ganjar Pranowo Jadi Capres, Rocky Gerung: Bu Mega Gak Bakal Marahi Anak Kecil
Pada 2020, Yenny menjabat sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Erick Thohir. Namun, pada 2021 bulan Agustus, ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sepak terjang Yenny Wahid pun berlanjut di dunia politik. ia aktif dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menaungi Gus Dur. Ia sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB sejak 2005 hingga 2008.
Namun atas adanya konflik internal partai, ia didepak dari PKB. Saat itu, ia berkonflik dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Yenny dinilai melakukan tindakan indisipliner.
Akhirnya, Yenny Wahid pun membentuk partai baru bernama Partai Kedaulatan Bangsa. Ia menjabat sebagai ketua umum pada 2008 hingga 2012.
Pada 2012, PKB milik Yenny bermanuver dan melebur dengan Partai Indonesia Baru (PIB). Partai tersebut pun menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) pada 12 Juli 2012. Yenny pun ditetapkan sebagai Ketua Umum PKBIB.
PKBIB sempat mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2014. Namun, sayangnya gagal pada tahap verifikasi. Partai tersebut kini tak terdengar lagi.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma