Sejarah Kebaya, Pakaian Tradisional Tercoreng Skandal Kebaya Merah dan Kebaya Hijau

Sejarah Kebaya, Pakaian Tradisional Tercoreng Skandal Kebaya Merah dan Kebaya Hijau

Suara.com – Kebaya menjadi salah satu pakaian adat yang kerap dikenakan masyarakat Indonesia dalam menghadiri acara-acara tertentu. Warnanya yang beragam dengan tampilan yang beragam pula membuat seseorang akan lebih elegan saat mengenakannya. Lantas bagaimana sih sejarah kebaya

Belakangan kebaya menjadi sorotan setelah adanya rencana usulan kebaya sebagai salah satu warisan tak benda kepada UNESCO oleh Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Tentunya rencana ini menuai kontroversi, hingga Menparekraf Sandiaga Uno langsung menanggapinya. Ia menegaskan bahwa kebaya adalah budaya luhur milik bangsa Indonesia. 

Tak hanya itu, isu kebaya kembali ramai usai masyarakat kembali dihebohkan dengan beredarnya video syur seorang wanita yang memakai kebaya. Jika sebelumnya heboh wanita kebaya merah kini heboh dengan munculnya wanita kebaya hijau. Lagi-lagi hal ini membuat kebaya menjadi perhatian publik. 

Lantas bagaimana sih sejarah dan asal usuk kebaya? Ketahui penjelsan lengkapnya berikut ini. 

Baca Juga:
Diduga Pemeran Kebaya Hijau, Rena Dyana Ternyata Pilih Punya Sugar Daddy?

Sejarah Kebaya 

Mengutip dari berbagai sumber, istilah kebaya secara etimologi berasal dari bahasa Arab yakni dari kata ‘abaya’ yang artinya pakaian. Kebaya sendiri merupakan blus tradisional yang kerap dikenakan wanita Indonesia yang dipadukan dengan sarung, rok lilit, batik, atau pakaian rajut tradisional lainnya. 

Kebaya memiliki sejarah yang menarik. Terkait istilah kebaya yang berasal dari bahasa Arab, hal ini diungkapkan oleh Denys Lombard. Dia adalah seorang sejarawan yang sudah lama menekuni budaya Jawa. 

Selain itu, ada pula yang mencatat jika kebaya pada awalnya diperkenalkan lewat bahasa Portugis. Kebaya dinilai muncul ketika bangsa Portugis mendarat di Asia Tenggara. Kebaya sendiri merujuk pada atasan atau blus yang dikenakan oleh para wanita Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi. 

Kemudian banyak yang berpendapat, bahwa kebaya berkaitan erat dengan pakaian tunik perempuan yang ada pada masa Dinasti Ming di China. Kebaya sampai ke Indonesia setelah terjadi migrasi secara besar-besaran dari China.

Baca Juga:
Profil Rena Dyana, Model Majalah Dewasa yang Diduga Pemeran Video Syur Perempuan Berkebaya Hijau

Kebaya di Masa Penjajahan

Foto jadul wanita Indonesia pakai kebaya tahun 1915. (instagram/perfectlifeid)
Foto jadul wanita Indonesia pakai kebaya tahun 1915. (instagram/perfectlifeid)

Lalu pada masa penjajahan Belanda, Kebaya mulai dikenakan sebagai busana resmi para wanita Eropa. Pada masa itu, kebaya hanya terbuat bahan tenun mori. 

Selang beberapa tahun, tepatnya pada abad ke-19, kebaya mulai dijadikan sebagai pakaian sehari-hari bagi semua kelas sosial. Baik itu perempuan Jawa ataupun peranakan bangsa Belanda. Bahkan, kebaya ini sempat menjadi pakaian wajib bagi perempuan Belanda yang datang ke Hindia Belanda (Indonesia). 

Kebaya pernah mengalami penurunan status pada masa penjajahan Jepang. Pada saat itu, kebaya diasosiasikan sebagai pakaian tradisional yang dikenakan oleh para pribumi tahanan dan juga pekerja paksa perempuan.

Kemudian setelah masa kemerdekaan, kebaya dan batik menjadi simbol perjuangan nasionalisme Indoensia. Status kebaya kembali naik dan dijadikan sebagai pakaian di acara resmi ataupun kenegaraan. 

Makna Kebaya

Sejumlah perempuan mengikuti parade kebaya dalam kampanye Gerakan Kebaya Goes to UNESCO saat hari bebas berkendaraan bermotor atau Car Free Day, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (6/11/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc]
Sejumlah perempuan mengikuti parade kebaya dalam kampanye Gerakan Kebaya Goes to UNESCO saat hari bebas berkendaraan bermotor atau Car Free Day, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (6/11/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc]

Kebaya sendiri mempunyai makna mendalam, memikat, erat, menarik hati, indah dan juga mempesona. Perkembangan kebaya hingga saat ini sangat bervariasi.

Kini, kebaya mulai berkembang dan bukan hanya sebagai busana resmi saja. Banyak desainer yang mulai melakukan inovasi dengan memadupadankan desain kebaya dengan bawahan, aksesori, ataupun motif yang lebih kasual. 

Kini kebaya juga tak selalu diasosiasikan sebagai busana yang kerap dipakai ibu-ibu. Kebaya mulai luas penggunaannya bahkan bagi para remaja kebaya menjadi pakain yang trendi. Kebaya juga tidak terbatas warnanya ada kebaya merah, hijau, kuning, hitam, ungu, biru dan lain-lain. 

Saat ini kebaya tak hanya sebatas pakaian yang dikenakan untuk menghadiri acara resmi kenegaraan. Namun juga menjadi pakaian sehari-hari beberapa wanita di Indonesia.

Sebagai bangsa Indonesia sudah seharusnya kita bangga menggunakan kebaya. Itu tadi sejarah kebaya yang menjadi pakaian tradisional khas Indonesia. 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Scroll to Top