loading…
Institut Teknologi Bandung (ITB). Foto/Dok/Humas ITB
Sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 di lahan seluas 30 hektar di Bandung.
Baca juga: Sederet Artis Ibu Kota yang Pernah Jadi Guru, Ada Nagita Slavina dan Maia Estianty
ITB resmi dibuka untuk tahun kuliah 1920-1921, dan telah terdaftar 28 orang Mahasiswa ITB dengan terdapat 2 orang Indonesia. Pada permulaan tahun, terdapat 12 dosen yang mengajar.
Pada 4 Juli 1924, insinyur yang pertama dari ITB berjumlah 12 orang. Status ITB dari saat pembukaan sampai tahun 1924 adalah bijzondere school yang kemudian berganti statusnya dari swasta menjadi Instansi Pemerintah.
Pada Dies ke-6 tanggal 3 Juli 1926, terdapat 22 orang kandidat insinyur yang lulus dengan jumlah 19 orang dengan 4 orang di antaranya adalah pribumi. Untuk saat itulah pertama kalinya ITB menghasilkan insinyur orang Indonesia.
Baca juga: Azyumardi Azra, Cendekiawan Muslim Bergelar Sir Pertama di Indonesia dari Kerajaan Inggris
Ir. Soekarno adalah satu dari empat insinyur yang lulus dan menjadi proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.
Pada masa kemerdekaan Indonesia, Agustus 1945, namanya diubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung (SST Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu, Bagian Bangunan Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan studi selama 4 tahun.
Saat ini, ITB telah memiliki 27 program studi yang terakreditasi secara internasional (sebelas dari ABET, sebelas dari ASIIN).