Suara.com – Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menyampaikan, orasi ilmiah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menyatakan tidak perlu diadakannya pemilu apabila berujung pada perpecahan bangsa, hal itu disebut bukan merupakan tawaran politik.
“Pernyataan Pak Surya itu refleksi dan otokritik terhadap proses berdemokrasi. Apa yang disampaikan Pak Surya itu bukan sebuah tawaran politik. Bukan ya. Tapi, itu pandangan yang sifatnya akademis,” kata Willy kepada wartawan dikutip Kamis (28/7/2022).
Menurut dia, orasi ilmiah yang disampaikan Surya Paloh bersifat akademis dan semua harus melihatnya secara utuh teks dan konteksnya. Ia menyayangkan jika ada pihak yang merespons secara sepihak tanpa mengerti konteksnya.
“Itu namanya Jaka Sembung bawa golok. Maka, jangan lepas konteks di mana Pak Surya bicara dan dalam forum apa serta dalam situasi yang bagaimana,” katanya.
Willy menyampaikan, pernyataan Surya Paloh karena melihat demokrasi di Indonesia ini sesuatu hal yang terlihat serius dan satu hal yang mewah sekali, tapi justru berpotensi melahirkan dampak pembelahan yang sangat serius.
“Buat apa kita berpemilu, tapi kita membubarkan republik kita, membubarkan tatanan sosial yang selama ini. Contohnya, jangankan satu warga, satu keluarga saja bisa ribut. Nah, Pak Surya melihat ada yang salah. Itu yang kemudian menjadi refleksi dan otokritik Pak Surya terhadap proses berdemokrasi sejauh ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Willy mengatakan, memang kekinian Pemilu menjadi persoalan tersendiri. Padahal, pemilu itu harusnya menjadi kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.
“Harus membaca utuh. Pak Surya ingin pemilu menjadi mekanisme yang memecahkan persoalan kebangsaan dan masalah kemasyarakatan yang terjadi di tengah-tengah kita,” ujarnya.
Terakhir, Willy mengaku siap berdialog dengan berbagai pihak yang tak terima dengan pandangan akademik yang disampaikan oleh Surya Paloh.
Baca Juga:
Surya Paloh Dorong AHY Maju Pilpres, Tetapi Ingatkan Jangan Ngoyo Memaksakan Diri dan Kehendak
“Kita bersedia membuka ruang diskusi dan ruang dialog, biar sama-sama dialog. Keresahan itu bukan hanya Pak Surya dan NasDem tetapi yang lain juga. Intinya, pandangan ini perlu diuji bukan direspons secara nyinyir,” imbuh dia.
Untuk diketahui, Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiahnya saat menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB).
Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiah dengan tajuk ‘Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan’. Tema itu dipilih lantaran dianggap relevan dengan situasi politik saat ini yang disebut kian dinamis menuju pesta demokrasi 2024.