Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam Lumban Tobing ‘menyentil’ robot trading–binary option yang mengiming-imingi cuan besar dalam jumlah pasti (fixed).
Menurut dia, hal tersebut tak masuk akal. Pasalnya, tak ada trading komoditas yang memberikan keuntungan pasti. Terlebih, jika dijanjikan bonus dalam perekrutan member baru.
“Robot trading binary options ya itu trading, sangat tidak masuk akal kalau trading di commodity memberikan keuntungan pasti/fixed. Kemudian kita rekrut orang dapat bonus, tidak logis,” kata Tongam pada acara bertajuk Pinjaman Online Legal atau Ilegal: Kebutuhan Masyarakat dan Penegakan Hukum, Jumat (11/2).
Menurut dia, saat ini tengah menjamur robot trading yang menjanjikan untung pasti sehingga ia mengingatkan masyarakat untuk tak tergiur. Ia menekankan masyarakat harus mengingat rumus 2 L, yaitu legal dan logis, agar tak terjebak penawaran investasi ilegal.
“Jadi itu kami sampaikan ke masyarakat hendaknya paham kalau ikut investasi cek 2L, legal dan logis,” imbuhnya.
Jika Anda ditawari investasi menggiurkan dengan ciri tersebut, Tongam mengingatkan untuk mempertanyakan legalitas roduk dan badan hukumnya. Jangan karena janji cuan manis, Anda lalu percaya mentah-mentah.
Ia pun menyebut kalau cuan yang disampaikan tidak logis, maka perlu diwaspadai sebagai entitas ilegal.
“Kalau tidak ada izinnya jangan diikuti, pasti ilegal. Kemudian logis, rasionalitas imbal hasil,” bebernya.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memblokir ribuan aplikasi binary option.
Sepanjang 2021, total ada 1.222 situs perdagangan berjangka komoditi (PBK) dan 92 domain opsi biner yang ditindak oleh Kemendag.
(wel/sfr)