Satgas Covid-19 Ungkap Alasan Indonesia Belum Temukan Varian Omicron

Satgas Covid-19 Ungkap Alasan Indonesia Belum Temukan Varian Omicron

Suara.com – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut hingga saat ini, Indonesia belum melaporkan adanya kasus Covid-19 varian Omicron. Kira-kira apa penyebabnya?

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, alasan mengapa varian Omicron belum masuk ke Indonesia terletak pada kondisi geografis. Apa maksudnya?

“Indonesia dengan bentuk negara kepulauan dapat menerapkan kebijakan perjalanan internasional dan karantina dengan lebih mudah,” jelasnya mengutip situs resmi Satgas Covid-19.

Berbeda dengan negara-negara Eropa yang berbedekatan dan berada dalam 1 daratan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terpisah oleh laut.

Baca Juga:
Bukan Diskriminasi, Ini Alasan Indonesia Perketat Skrining Pelaku Perjalanan Internasional

Pintu kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin (911/2020) [Suara.com/ Stephanus]
Pintu kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin (911/2020) [Suara.com/ Stephanus]

Sehingga, mobilitas penduduk lintas pulau, bahkan lintas negara, terhitung kecil jika dibandingkan dengan Eropa.

Di Inggris misalnya, data terbaru menunjukkan kenaikan kasus sebesar 51,5% dalam 1 bulan terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah adanya penurunan kasus. Inggris pun menerapkan kebijakan perjalanan internasional yaitu bagi pelaku perjalanan dosis lengkap diwajibkan RT-PCR pada hari ke-2 paska kedatangan dan jika positif, maka wajib karantina 10 hari yang dilakukan secara mandiri.

Sementara bagi yang belum dosis lengkap, wajib karantina 10 hari dan testing di hari ke 2 dan 8. Proses karantina dilakukan secara mandiri. Sementara warga negara Inggris yang berasal dari negara redlist, wajib karantina 10 hari dengan RT-PCR wajib pada hari ke-1 dan ke-8.

“Sayangnya kebijakan yang ditetapkan Inggris ini tidak mampu menahan masuknya varian baru. Saat ini lebih dari 3 ribu kasus yang disebabkan Omicron, lanjutnya.

Di Denmark juga mengalami hal serupa dengan Inggris. Ancaman Omicron datang, saat kasus mengalami kenaikan. Kasusnya, meningkat signifikan dan melonjak hampir 2000% dalam 2,5 bulan.

Baca Juga:
WHO: Varian Omicron Sudah Menyebar ke Sebagian Besar Negara

Kebijakan yang ditetapkan Denmark, adalah bagi pelaku perjalanan yang berasal dari negara Uni Eropa dan negara dengan risiko COVID-19, tidak wajib melakukan karantina.

Scroll to Top