Saling Kirim Surat, Kim Jong-un Berterima Kasih ke Presiden Korsel

Saling Kirim Surat, Kim Jong-un Berterima Kasih ke Presiden Korsel

Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyampaikan terima kasih ke Presiden Korea Selatan yang akan lengser Mei, Moon Jae-in, karena telah berusaha meningkatkan hubungan dua negara ini.

Kalimat hangat dari Korea Utara ke Presiden Moon Jae-in muncul dalam pertukaran surat tiga pekan sebelum Moon meninggalkan kantor kepresidenan Korsel.

“Kim Jong-un mengapresiasi usaha dan upaya yang diambil Moon Jae-in untuk tujuan besar bangsa sampai hari-hari terakhir masa jabatannya,” ujar Kim menurut media pemerintah Korut, KCNA seperti dikutip Reuters pada (22/4).

Baru-baru ini, Moon mengirim surat dan berjanji berupaya menjajaki perdamaian sebagaimana dalam deklarasi saat pertemuan 2018 lalu. Meskipun “situasinya sulit”.

“[Pertukaran surat adalah] ekspresi yang mendalam kepercyaan antar mereka,” lanjut laporan itu.

Kantor Kepresidenan Korsel juga mengonfirmasi bahwa Moon telah bertukar surat persahabatan dengan Kim.

Menurut juru bicara Kepresidenan Korsel, Moon menilai persoalan konfrontasi harus diselesaikan dengan dialog dan pendekatan antar-Korea sekarang menjadi tugas bagi pemerintahan berikutnya.

Moon juga berharap pembicaraan denuklirisasi AS-Korea Utara bisa dimulai kembali.

Sementara itu, Kim merespons dengan mengatakan pertemuan bersejarah mereka memberi harapan bagi masa depan. Kedua pemimpin negara ini juga sepakat untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara.

“Melakukan upaya tak kenal lelah untuk mewujudkan harapan,” menurut laporan KCNA.

Kim dan Moon tercatat beberapa kali berkirim surat. Surat itu berisi mulai dari perundingan damai hingga pemulihan kembali saluran komunikasi hotline kedua negara.

Namun pengamat menilai langkah tersebut tak cukup mampu meredakan ketegangan kedua negara ini. Mantan intelijen Amerika Serikat untuk Korut, Markus Galauskas, mengatakan upaya itu justru bisa menjadi dalih untuk menyalahkan Presiden Korsel terpilih, Yoon Suk-yeol.

“Ini lebih terlihat seperti langkah lain guna menciptakan dalih untuk menyalahkan Yoon atas eskalasi yang meningkat dari Korea Utara, daripada upaya perdamaian Yoon atau Biden,” kata Galauskas.

Profesor di Universitas Kajian Korea Utara di Seoul, Yang Moo-jin, mengatakan surat-surat itu bisa memberi sinyal kepada Yoon bahwa pintu kerjasama masih terbuka.

Selain itu, potensi uji coba nuklir ketujuh oleh Korea Utara atau tindakan lain di masa depan akan bergantung dari pendekatan Yoon.

Di lain kesempatan, Yoon mengaku dirinya terbuka untuk menggelar dialog dengan Korut, namun dia mengatakan perlu pencegahan militer yang lebih besar dan aliansi AS yang lebih kuat untuk melawan “provokasi” Pyongyang.

[Gambas:Video CNN]

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top