Setidaknya delapan orang tewas akibat gempuran Rusia yang makin brutal di kawasan timur Ukraina, terutama Donetsk dan Kharkiv, pada Minggu (1/5).
Pavlo Kyrylenko selaku gubernur kawasan tempat Donetsk berada, Donbas, mengatakan bahwa empat orang tewas di kota tersebut.
“Pada 1 Mei, empat warga sipil tewas akibat gempuran Rusia di kawasan Donetsk, semua di daerah Lyman. Sebelas orang lainnya terluka,” ujar Kyrylenko, seperti dikutip AFP.
Selain itu, Kyrylenko juga mencatat satu orang lainnya meninggal dunia akibat terluka di tengah bombardir Rusia di Donetsk.
Saat ini, Lyman memang menjadi salah satu daerah yang menjadi fokus Rusia. Sejumlah pihak memprediksi Lyman akan langsung jatuh ke tangan Rusia jika pasukan Ukraina angkat kaki.
Rusia pun mulai memperkuat gempuran mereka ke Lyman dalam satu hari belakangan. Mereka mulai merangsek masuk dari segala arah menuju Lyman.
Sementara itu, pasukan Rusia lainnya juga menggempur habis-habisan Kharkiv, kota terbesar di Ukraina. Akibatnya, tiga orang tewas di kota tersebut.
“Akibat bombardir ini, sayangnya tiga orang tewas dan delapan warga sipil lainnya terluka,” ucap Oleg Synegubov selaku gubernur kawasan tempat Kharkiv berada.
Kharkiv sendiri terletak di utara Luhansk dan Donetsk. Jika Kharkiv jatuh ke tangan Rusia, Negeri Beruang Merah dapat menguasai sebagian besar kawasan timur Ukraina.
Selain Kharkiv, Luhansk, dan Donetsk, gempuran besar-besaran juga sempat menghantui Mariupol. Kota itu berada di antara Donbas dan Crimea, daerah yang dicaplok Rusia pada 2014 lalu.
Ukraina menuding Rusia memperkuat serangan di timur untuk membelah negara mereka menjadi dua, layaknya Korea Utara dan Korea Selatan.
(has)