Rusia mengirimkan pasukan ke perbatasan Ukraina. Manuver militer Rusia itu membuat Amerika Serikat khawatir.
Sebanyak enam kapal pendarat Rusia yang mampu membawa tank tempur, pasukan, dan kendaraan militer lain dikerahkan pada pekan lalu.
Militer intelijen Ukraina mengklaim Rusia merekrut tentara bayaran dan memasok pasukannya di wilayah Donetsk dan Luhansk dengan bahan bakar, tank, dan artileri. Peralatan ini disebut digunakan untuk memerangi Ukraina.
Badan ini juga menuturkan, kekuatan militer besar, termasuk rudal balistik jarak pendek Iskander, pasukan elite Rusia, dan baterai anti-pesawat, telah tiba di Belarus, dikutip dari The Guardian.
Penempatan baru ini membawa kekhawatiran bagi Amerika Serikat.
“Yang membuat kami khawatir adalah gambaran keseluruhan,” kata pejabat negara itu dalam sebuah briefing pada pekan lalu.
“Penumpukan 100.000 pasukan di perbatasan Ukraina, digabungkan dengan pergerakan kekuatan di Belarus selama sepekan terakhir, angka ini lebih besar, tentu saja, dari apa yang kami prediksi dari latihan normal,” lanjutnya.
Pejabat itu juga menilai kekuatan baru di Belarus ini menunjukkan peningkatan kemampuan Rusia untuk meluncurkan serangan ini, meningkatkan peluang, meningkatkan cara, dan meningkatkan rute.
AS juga menilai kedatangan militer Rusia di Belarus merupakan kedok untuk menyerang Ukraina.
“Waktunya terlihat, dan tentu saja, meningkatkan kekhawatiran Rusia berniat menempatkan pasukannya di Belarusia untuk latihan militer, merupakan kedok potensi serangan ke Ukraina,” ujar salah satu pejabat Kementerian Luar Negeri AS kepada AFP, Selasa (18/1), dengan identitas anonim.
Hubungan Ukraina dan Rusia semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir. Ukraina mengklaim Rusia berupaya menginvasi negaranya, sementara pihak Rusia terus membantah tuduhan itu.
Namun, pihak Rusia juga kerap mengirimkan pasukan mereka di dekat perbatasan Ukraina dan melakukan latihan militer di Belarus, yang berlokasi dekat dengan Ukraina.
(isa/bac)