Rusia bersiap mengerahkan hingga 1.000 tentara bayaran lagi ke Ukraina dalam beberapa hari hingga pekan mendatang.
Seorang pejabat intelijen Barat mengatakan itu menjadi bentuk peringatan Moskow bisa memborbardir kota-kota supaya tunduk. Tak hanya itu, eskalasi juga bisa menyebabkan jumlah korban sipil yang signifikan.
Seperti diberitakan CNN pada Jumat (4/3), AS menyatakan telah melihat indikasi tentara bayaran Rusia mungkin terlibat dalam invasi Moskow di beberapa lokasi Ukraina.
Namun, pejabat senior pertahanan AS pada awal pekan ini tidak mendetailkan lokasi atau jumlah tentara bayaran Rusia di Ukraina yang dimaksud.
“Kami telah melihat beberapa indikasi bahwa mereka dipekerjakan,” kata pejabat tersebut.
Sekarang, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Rusia berencana mengerahkan hingga 1.000 tentara bayaran lagi dalam waktu dekat.
Kabar tersebut mencuat setelah beberapa pasukan Rusia menghadapi masalah moral dan kemunduran di medan perang, termasuk konvoi besar-besaran di utara Kyiv yang sebagian besar terhenti beberapa hari terakhir.
Pasukan tentara bayaran akan membentengi unit yang lesu, kata pejabat itu, saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki akhir pekan kedua.
“AS meyakini tentara bayaran yang sudah bekerja di Ukraina berkinerja buruk ketika menghadapi perlawanan yang lebih keras dari yang diperkirakan dari Ukraina,” kata pejabat itu.
Ia juga meyakini sebanyak 200 tentara bayaran Rusia telah tewas dalam perang pada akhir Februari.
Sementara itu, para pejabat AS dan Barat memperkirakan Rusia meningkatkan kecepatan dan kekuatan serangannya di pusat-pusat populasi utama Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.
Pejabat lain telah melihat pergeseran dalam strategi Rusia dari target militer ke warga sipil. Sehingga, lebih banyak serangan yang difokuskan pada pusat-pusat populasi.
“Hari-hari yang akan datang kemungkinan lebih buruk, dengan lebih banyak kematian, lebih banyak penderitaan, dan lebih banyak kehancuran,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Jumat (4/3).
“Karena angkatan bersenjata Rusia membawa persenjataan yang lebih berat dan melanjutkan serangan mereka di seluruh negeri,” tuturnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggemakan sentimen tersebut selama konferensi pers di Brussels Jumat di mana ia bertemu dengan sekutu Eropa.
“Serangan Kremlin menimbulkan korban yang terus meningkat pada warga sipil di sana. Ratusan bahkan ribuan orang Ukraina tewas, banyak lagi yang terluka, seperti juga warga negara lain,” ucap Anthony.
“Lebih dari satu juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga. Jutaan orang di seluruh Ukraina terjebak dalam kondisi yang semakin mengerikan saat Rusia menghancurkan infrastruktur yang lebih kritis,” tuturnya.
(chri)