Jakarta, CNN Indonesia —
Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 103 tawanan perang pada Sabtu (14/9) dalam kesepakatan yang ditengahi Uni Emirat Arab. Peristiwa terkordinasi seperti ini langka ketika kedua pihak tak menunjukkan tanda-tanda berhenti berperang.
Pihak Rusia menyatakan orang-orang yang dibebaskan Ukraina itu ditangkap selama serangan Ukraina ke Kursk.
Sementara sebagian tahanan perang yang dibebaskan Rusia sudah ditahan sejak penyitaan pabrik baja Azovstal pada Mei 2022.
“Sebanyak 103 tentara lainnya dikembalikan ke Ukraina dari penahanan Rusia,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Telegram, diberitakan AFP.
Rusia juga sudah mengonfirmasi dan menyatakan telah “menyerahkan” 103 tahanan tentara Ukraina dan menerima 103 prajurit Rusia yang ditangkap oleh Kyiv dalam serangan Kursk sebagai balasannya.
“Semua prajurit Rusia berada di wilayah Republik Belarus, di mana mereka diberikan bantuan psikologis dan medis yang diperlukan, serta kesempatan untuk menghubungi kerabat mereka,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Saling tukar tahanan ini muncul sehari setelah Zelensky menyatakan 49 tawanan perang Ukraina telah dikembalikan dari Rusia. Tiga pekan lalu kedua pihak juga sudah menukar 115 tahanan masing-masing dalam kesepakatan yang juga dimediasi Uni Emirat Arab.
Kementerian luar negeri Uni Emirat Arab memuji kesepakatan itu sebagai “keberhasilan” dan berterima kasih kepada kedua belah pihak atas kerja sama mereka pada Sabtu.
(fea)