Rusia Damprat Rival Erdogan, Kesal Dituduh Intervensi Pemilu Turki

Rusia Damprat Rival Erdogan, Kesal Dituduh Intervensi Pemilu Turki

Jakarta, CNN Indonesia

Rusia membantah tuduhan salah satu calon presiden Turki, Kemal Kilicdaroglu, yang menyebut bahwa Moskow menyebarkan hoaks menjelang pemilihan umum pada Minggu (14/5) mendatang.

“Kami sangat menentang pernyataan semacam itu. Kami secara resmi menyatakan: tidak ada intervensi apa pun,” kata juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Jumat (12/5), seperti dikutip TASS.

Ia kemudian berujar, “Jika seseorang memberi informasi seperti itu kepada Pak Kilicdaroglu, mereka pembohong.”

Peskov lalu menegaskan Rusia tak mencampuri urusan dalam negeri dan proses pemilu negara lain. Ia juga menyarankan agar Kilicdaroglu belajar dari pengalaman Amerika Serikat.

Rusia sempat dituduh ikut campur saat AS menggelar pemilu pada 2016 lalu. Ketika itu, Kremlin dituding menyebarkan kampanye gelap agar Donald Trump bisa menjadi orang nomor satu di Gedung Putih.

“Mereka menghabiskan puluhan juta dolar untuk penyelidikan dan kemudian sampai pada kesimpulan bahwa tak ada campur tangan,” ucap Peskov.

Di kesempatan ini, Peskov menekankan Turki memiliki peran yang bertanggung jawab, berdaulat, dan bijaksana menyoal hubungan kedua negara.

“Dalam berbagai masalah regional dan global yang kita hadapi,” ujar Peskov.

Selama ini, Rusia dan Turki memiliki hubungan yang akrab. Pemerintah Ankara bahkan mempertahankan kedekatan itu saat perang di Ukraina berkecamuk.

Kedekatan kedua negara ini tercermin saat Erdogan menjadi mediator untuk Moskow dan Kyiv. Turki bahkan pernah menjadi tuan rumah pertemuan Rusia dan Ukraina guna membahas negosiasi damai.

[Gambas:Video CNN]

Belakangan ini, Turki kian panas jelang pemilu. Kandidat calon presiden lain, Muharrem Ince, mundur usai menjadi sasaran kampanye kotor online.

Beberapa jam setelah itu, Kilicdaroglu menuding Rusia terlibat dalam agenda tersebut.

Pesaing kuat Erdogan ini menyebut Rusia berada di balik penyusunan, konspirasi, pemalsuan, dan rekaman menyoal insiden tersebut.

“Jika Anda menginginkan persahabatan kita tetap terjalin setelah 15 Mei, lepaskan tangan Anda dari Turki. Kami masih mendukung kerja sama dan persahabatan,” tulis Kilicdaroglu di Twitter.

Namun, dia tak membeberkan hoaks yang dimaksud.

(isa/has)



Scroll to Top