Rusia Bebaskan 10 Warga Ukraina, termasuk Politisi dan Pendeta

Rusia Bebaskan 10 Warga Ukraina, termasuk Politisi dan Pendeta


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 10 warga sipil, termasuk seorang politisi dan dua pendeta yang ditawan di Rusia dan Belarus telah dibebaskan dalam kesepakatan yang dimediasi Vatikan pada Jumat (28/6).

Rusia dan Ukraina telah menukar ratusan tahanan dalam dua tahun konflik. Pembebasan sandera biasanya dalam pertukaran masing-masing, namun pembebasan tahanan sipil jarang terjadi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami berhasil mengembalikan 10 orang lagi dari penawanan Rusia,” kata Zelensky dalam sebuah unggahan di Telegram. Belum diketahui pasti pembebasan tersebut bagian kesepakatan pertukaran tahanan Rusia yang ditahan di Ukraina atau tidak.

Beberapa dari mereka yang dibebaskan telah dipenjara sejak 2017, katanya, ditangkap di wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia dan pada saat itu dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Moskow.

Rusia sejak itu telah mencaplok empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Kherson, Lugansk dan Zaporizhzhia – di samping semenanjung Krimea yang direbut pada 2014.

[Gambas:Video CNN]

Daftar mereka yang dibebaskan termasuk Nariman Dzhelal, seorang politisi senior Tatar Krimea dan dua pendeta dari Gereja Katolik Yunani Ukraina.

Lima dari mereka awalnya ditangkap di Belarus, sekutu dekat Rusia, termasuk atas tuduhan membantu tentara Kyiv dengan memberikan informasi mengenai pergerakan militer Rusia.

Pembebasan tersebut juga terjadi beberapa hari setelah Ukraina dan Rusia masing-masing telah menukar 90 tawanan perang dalam kesepakatan yang dimediasi Uni Emirat Arab dan menjadi yang terbanyak dalam empat bulan terakhir.

Pertukaran sandera terakhir antara kedua pihak terjadi pada akhir Mei 2024. Kala itu, kedua negara masing-masing menukar 75 tahanan. Pertukaran tersebut juga hasil mediasi dengan UEA.

Pada Februari 2024, kedua belah pihak mengatakan masing-masing menukar 100 tahanan, pertukaran pertama mereka sejak Moskow menuduh Kyiv menembak jatuh sebuah pesawat yang membawa tentara Ukraina yang ditangkap.

Rusia menginvasi Ukraina melalui Belarus pada awal perang dan meskipun Minsk tidak ikut serta dalam serangan Rusia, militer kedua negara memiliki hubungan yang erat.

“Mereka semua telah dibebaskan dan kini kembali ke rumah mereka di Ukraina,” kata Zelensky.

“Saya juga ingin mencatat upaya Vatikan untuk memulangkan orang-orang ini,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

(AFP/chri)


Scroll to Top