Reaksi Prajurit TNI di Bekasi soal Pernyataan Effendi Simbolon, Dandim: Harus Satu Komando

Reaksi Prajurit TNI di Bekasi soal Pernyataan Effendi Simbolon, Dandim: Harus Satu Komando

loading…

Dandim 0507/Bekasi Letkol (Kav) Luluk Setyanto turut angkat angkat bicara soal pernyataan viral dari anggota DPR Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan. Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak

BEKASI – Dandim 0507/Bekasi Letkol (Kav) Luluk Setyanto turut angkat angkat bicara soal pernyataan viral dari anggota DPR Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan. Sejauh ini anggotanya tetap ikut satu komando.

“Kita menyampaikan bahwasanya mereka (prajurit) harus satu komando. Tetap tegak lurus dengan undang-undang, tetap tegak lurus dengan pimpinan, disiplin sesuai dengan norma yang berlaku,” ujar Letkol Luluk, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Pernyataan Effendi Simbolon Terkesan Sudutkan TNI

Sejauh ini, kata Luluk, tidak ada kecaman dari prajurit di Kodim 0507/Bekasi. Prajurit TNI di Bekasi saat ini masih terus bekerja dan sesuai dengan arahan pimpinan.

“Sejauh ini reaksi dari rekan-rekan kita di Kodim 0507 ini masih kondusif. Mereka juga masih melaksanakan apa yang diarahkan oleh pimpinan kita,” ungkapnya.

Menurut dia, keberadaan TNI di Indonesia merupakan amanat undang-undang dan sesuai dengan konstitusi.“Keberadaan kita tidak ada yang tidak sesuai dengan konstitusi itu sendiri,” kata Luluk.

Meski demikian, Luluk menilai pernyatan dari Effendi Simbolon perlu disikapi dengan bijak, meski menimbulkan sakit hati bagi beberapa pihak.

Namun, pernyataan Effendi Simbolon tentang gerombolan tentu harus dievaluasi sehingga suasana menjadi nyaman.

Baca juga: KSAD Dudung Imbau Prajurit TNI Tak Berlebihan Respons Pernyataan Effendi Simbolon

“Sakit hati atau tidaknya itu tergantung bagaimana kita bersikap dewasa di sini. Apa yang ditampilkan harus kita sikapi secara bijak. Kadangkala kalau kita sikapi kurang bijak, nantinya juga tidak pas,” tandasnya.

Sebagai bangsa Indonesia yang hidup berdasarkan ideologi Pancasila, kata dia, segala sesuatu harus disikapi secara dewasa. Bersikap jangan sampai menimbulkan sesuatu hal yang dampaknya kontradiktif dengan situasi nasional.

“Apalagi sampai saat ini kita juga masih menghadapi tantangan yang enggak cuma nasional tapi juga global. Harusnya kita sama-sama berpikir bagaimana baiknya membangun negara ini,” tukasnya.

(thm)

Scroll to Top