Ratusan Anggota Mapala Fapet Unsoed Tanam Pohon di Baturraden

Ratusan Anggota Mapala Fapet Unsoed Tanam Pohon di Baturraden

loading…

Ratusan anggota organisasi Mapala Fapet Unsoed, Capra Pala, menggelar aksi menanam pohon di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan HUT ke-45 Capra Pala. Foto/Istimewa.

JAKARTA – Ratusan anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed), Capra Pala, menggelar aksi menanam pohon di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (13/11/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan HUT ke-45 Capra Pala, yang jatuh pada 10 November 2022.

Beragam pohon yang ditanam, antara lain jambu air, kelengkeng, dan durian. Ketua Capra Pala Fafa Chrisnandy mengatakan, aksi tanam pohon di kawasan Baturraden merupakan puncak perayaan HUT Capra Pala ke-45. Sebelumnya pada Sabtu (12/11/2022) digelar seremoni perayaan HUT ke-45 Capra, antara lain dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fapet Unsoed Prof Dr Triana Setyawardani SPt, MP dan sarasehan yang melibatkan anggota Capra Pala. Lebih dari 120 anggota Capra Pala hadir memeriahkan acara tersebut.

“Terima kasih kepada seluruh anggota Capra Pala yang turut memeriahkan perayaan HUT,” ujar Fafa di Baturraden, Minggu (13/11/2022).

Baca juga: 7 Sekolah Kedinasan Terbaik di Sulawesi Selatan, Ada Pilihanmu?

Pohon berguna memberikan oksigen dan udara bersih untuk manusia. Pohon juga bisa menjadi sumber makanan sekaligus memerangi perubahan iklim. “Kami menyebutnya Oxygen Invest. Dengan menanam pohon, kita sudah berusaha membuat dunia lebih sehat untuk kehidupan masa depan,” ujarnya.

Dia berharap, aksi ini akan bergaung, sehingga memacu kesadaran kolektif tentang pentingnya menanam pohon bagi kehidupan anak cucu kelak. “Mari kita lestarikan alam untuk kehidupan kita bersama,” kata Fafa.

Salah satu Anggota Luar Biasa Capra Pala, Puji Astuti mengapresiasi panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan seluruh rangkaian perayaan HUT ke-45 Capra Pala.

“Kalian luar biasa. Semoga acara ini semakin merekatkan persaudaraan anggota Capra Pala,” kata Alumni Fapet Unsoed angkatan 1989 ini.

Capra Pala lahir di Purwokerto pada 10 November 1977. Saat itu, perkembangan minat dalam bidang kepencintaalaman di Indonesia pada tahun 1970-an, berhubungan erat dengan revolusi industri di berbagai belahan dunia terutama bagi negara-negara berkembang. Pada saat itu bermunculan organisasi pencinta alam sebagai reaksi dari keadaan tersebut.

Baca juga: Begini Cara Unpad Kenalkan Permainan Tradisional Sunda ke Mahasiswa Asing

Sama halnya dengan mahasiswa Fapet Unsoed, mereka yang memiliki hobi kepecintaalaman mulai merintis berdirinya organisasi pecinta alam. Perintisan ini diprakarsai oleh beberapa orang mahasiswa yang gemar berdiskusi hingga larut malam dan mempunyai rasa persaudaraan tinggi. Mereka menamakan dirinya Midnight Man, yang dimotori oleh Noor Singgih Prodjodipuro. Pada tahun 1977 baru direalisasikan oleh Ketua Senat Mahasiswa Fapet Unsoed, Pratiwanggono Purwosuprodjo bersama pencetus ide dan merupakan organisasi pertama kali di lingkungan Unsoed.

Tonggak berdirinya Capra Pala adalah dengan adanya kegiatan pelacakan Rute Gerilya Eks Tentara Pelajar Bridge XVII, pada 10 November 1977. Tanggal inilah akhirnya dideklarasikan sebagai tanggal lahir Capra Pala. Nama Capra diambil dari nama genus kambing yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap segala keadaan untuk tetap survive di lingkungan buruk, sedangkan pala merupakan singkatan dari pecinta alam.

Kini Capra Pala memiliki ratusan anggota, baik yang berstatus mahasiswa Fapet Unsoed (anggota muda dan anggota biasa), serta alumni Fapet Unsoed (anggota luar biasa) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri.

(nnz)

Scroll to Top