Ratu Elizabeth Dikenang sebagai ‘Boss Lady’ di Hong Kong

Ratu Elizabeth Dikenang sebagai ‘Boss Lady’ di Hong Kong

Jakarta, CNN Indonesia

Banyak warga Hong Kong, China, yang menyampaikan rasa belasungkawa atas wafatnya pemimpin kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II, Jumat (9/9).

Sebelumnya Ratu Elizabeth II telah diumumkan meninggal di Istana Balmoral, Aberdeenshire, Skotlandia, pada Kamis (8/9).

Sebagai informasi, Hong Kong yang kini merupakan bagian dari China sebelumnya adalah salah satu koloni Inggris di Asia. Mengutip dari AFP, semasa hidupnya Ratu Elizabeth setidaknya dua kali mengunjungi Hong Kong.

Di Hong Kong, berdasarkan kesaksian warganya, Ratu Elizabeth dijuluki Nyonya Besar alias ‘Boss Lady’.

“Nenek saya waktu membesarkan saya selalu bilang ‘boss lady’, saya mendengar begitu banyak darinya serasa dia [Ratu Elizabeth] adalah bagian dari keluarga… Hari ini seperti salah satu anggota keluarga yang meninggal,” ujar Vincent Lam di akun media sosial Facebook.

“Ini adalah akhir sebuah era… Terima kasih atas pengabdian seumur hidup Anda,” demikian unggahan grup Facebook, Hong Kong Reminiscence.

“Dia selalu (mendapatkan) rasa hormat tertinggi kami… Saya akan merindukannya,” kata Lok Cheung, seorang YouTuber populer Hong Kong dan baru-baru ini beremigrasi ke Inggris.

Seorang komikus dengan nama alias Hong Kong Worker menyampaikan belasungkawanya dengan menggambar ilustrasi dirinya sedang berbicara ke Ratu Elizabeth dengan kalimat, “Terima kasih telah memberi kami Hong Kong yang dulunya indah.”

Untuk diketahui, Hong Kong yang tadinya koloni Inggris resmi diserahkan ke China pada pertengahan 1997 silam. Sebelumnya setidaknya lebih dari seabad atau 157 tahun Inggris menguasai Hong Kong. Cengkeraman kerajaan itu berawal dari akuisisi Pulau Hong Kong dari China pada 1842. Kala itu China yang kalah dalam Perang Opium dengan Inggris (1839-1842) terpaksa meneken Perjanjian Nanking. Isinya, China harus menyerahkan Hong Kong ke Inggris., di mana China harus menyerahkan Hong Kong.

Pada akhir dekade 1940, ketika Partai Komunis mulai berkuasa di China, banyak dari lawan politik atau yang berpaham berseberangan mengungsi ke Hong Kong. Seiring berjalannya waktu, China pun bersikeras untuk merebut lagi Hong Kong menjadi dari bagian wilayahnya.

Dan puncaknya berproses pada 1996 silam ketika dibentuk komite persiapan hingga akhirnya pulau itu diserahkan secara resmi oleh Inggris ke China pada pergantian hari 30 Juni-1 Juli 1997.

Ketika penyerahan itu terjadi, Inggris kebanjiran ‘pengungsi’ yang berimigrasi dari Hong Kong. ‘Banjir pengungsi’ dari Hong Kong itu terjadi lagi setelah ketegangan politik antara aktivis demokrasi dengan China dalam dua tahun terakhir.

Nathan Law, seorang tokoh prodemokrasi Hong Kong yang kini tinggal di Inggris mengatakan Ratu Elizabeth memiliki tempat khusus di hati banyak warga kampung halamannya.

“Ratu dicintai oleh jutaan orang Hong Kong,” demikian kicauan Twitter Law yang menjadi buron polisi China di bawah undang-undang keamanan.

(AFP/kid)

[Gambas:Video CNN]





Scroll to Top