Raih Hibah Kemendikbud, Universitas BTH Edukasi Siswa SMP tentang Kesehatan Reproduksi

Raih Hibah Kemendikbud, Universitas BTH Edukasi Siswa SMP tentang Kesehatan Reproduksi

Raih Hibah Kemendikbud, Universitas BTH Edukasi Siswa SMP tentang Kesehatan Reproduksi

loading…

Universitas Bakti Tunas Husada (BTH) melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi melalui aplikasi kuis interaktif dan membagikan menstrual pad di SMPN 16 Tasikmalaya. Foto/Istimewa.

JAKARTA – Universitas Bakti Tunas Husada (BTH) melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi melalui aplikasi kuis interaktif di SMPN 16 Tasikmalaya. Kegiatan ini memperoleh dana hibah Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Kemendikbudristek.

Tim pengabdian terdiri dari Anna Yuliana dengan anggota yaitu Resha Resmawati Saleha dan Hana Diana Maria. Anna menjelaskan, mereka melakukan pengabdian di SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca juga: Perindo: Pemerintah Harus Perjelas PP Soal Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Remaja

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil observasi, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan informasi mengenai perilaku hidup sehat terutama berkaitan dengan kesehatan organ reprodukasi.Selain edukasi, mereka juga membagikan paket menstrual pad.

Para siswa, ujarnya, kurang teredukasi mengenai cara membersihkan organ reproduksi, informasi jenis-jenis pembalut (menstrual pad), tingginya kasus keluhan akibat menstruasi dan keputihan, masalah siklus menstruasi dan juga keterkaitan dengan perilaku seksual dihubungkan dengan akses digital yang sangat mudah namun tidak terkontrol.

“Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan upaya untuk memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi remaja terutama pada remaja putri, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kebersihan diri dan nantinya akan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan sebagai perempuan yang sehat,” ujarnya, melalui siaran pers, Senin (19/8/2024).

Baca juga: Polemik Alat Kontrasepsi bagi Remaja, PBNU: Jangan Sampai Isu Seks Aman Jadi Legalisasi yang Tidak Halal

Dia menjelaskan, pemberian penyuluhan dengan media kuis interaktif ini diharapkan dapat menarik minat baik para guru maupun siswa sehingga proses penyampaian materi menjadi mudah untuk dipahami dab menyenangkan.

“Melalui kuis yang disampaikan, siswa dapat berinteraksi melalui media audi visual yang disesuiikan dengan perkembangan teknologi. Siswa dapat mengetahui dan mencari informasi mengenai hal yang ingin diketahuinya berkaiatan dengan Kesehatan reproduksi, tanpa harus merasa malu dan tabu,” ucapnya.

Proses evaluasi disampaikan melalui dua tahap, yaitu pre dan post test. Hasil pre-test (kondisi sebelum diberikan penyuluhan) menunjukkan nilai sebesar 58,3% yang menunjukkan sasaran kurang mengetahui informasi tentang kesehatan repsroduksi yang sehat sehat serta tingkat kesadaran untuk melakukannya juga dalam kategori rendah.

Hasil post-test (kondisi setelah diberikan edukasi) menunjukkan 96,2 persen pengetahuan dan kesadaran siswa dan guru meningkat mengenai kesehatan reproduksi dan seksual remaja. Hal tersebut menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswi SMP 26 mengenai kesehatan reproduksi yang dibuktikan dengan presentasi hasil post-test lebih tinggi dari pre-test.

Para santri yang mengikuti kegiatan pengabdian menyadari pentingnya memelihara organ kesehatan reproduksi, cara membersihkan organ kelamin yang baik dan benar, pentingnya makanan yang sehat untuk menjaga organ reproduksi, berbagai jenis dan cara penggunaan menstrual pad yang tepat serta penyakit yang ditimbulkan akibat penggunaan menstrual pad yang tidak tepat.

Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat yang juga merupakan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Di antaranya mencakup dosen berkegiatan di luar kampus, hasil kerja dosen bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. “Manfaat yang komprehensif ini sangat menguntungkan bagi pihak institusi dan pihak mitra sasaran,” pungkasnya.

(nnz)

Scroll to Top