Presiden Vladimir Putin mengatakan pasukan militer Rusia yang berada Kazakhstan akan beroperasi sementara sampai situasi di Asia Tengah itu pulih.
Pasukan tersebut terdiri dari pasukan aliansi keamanan pimpinan Rusia, Organisasi Pakta Keamanan Kolektif (CSTO).
“Sebuah kontingen pasukan penjaga perdamaian CSTO telah dikirim ke Kazakhstan dan saya ingin menekankan ini untuk jangka waktu terbatas,” ucap Putin dalam pertemuan antara pemimpin negara-negara bekas pecahan Uni Soviet pada Senin (10/1).
Putin juga menegaskan lagi bahwa pengiriman pasukan koalisi Rusia itu dilakukan atas permintaan Presiden Kazakhstan sendiri. Ia menuturkan Kazakhstan meminta bantuan aliansi untuk menghadapi “agresi terorisme internasional”.
Putin juga menegaskan bahwa Rusia tak akan membiarkan sebuah revolusi terjadi di negara bekas Soviet dan sekutu dekat Moskow tersebut.
Dikutip AFP, CSTO telah mengirimkan 2.030 pasukan dan 250 alutsista ke Kazakhstan.
Sekretariat CSTO mengungkapkan tugas utama pasukan perdamaian ialah untuk melindungi fasilitas negara dan militer, pun juga membantu kepolisian Kazakhstan.
pasukan perdamaian ini juga memiliki kewenangan untuk menggunakan senjata di Kazakhstan jika mereka diserang oleh pendemo.
Walaupun demikian, kemunculan pasukan Rusia menuai kontra dari demonstran Kazakhstan.
Saat ini, total 164 orang tewas dalam bentrokan antara pedemo dan aparat keamanan Kazakhstan.
(rds)