Profil Nasida Ria, Grup Kasidah Ibu-ibu Bintang Synchronize Hari Ini

Profil Nasida Ria, Grup Kasidah Ibu-ibu Bintang Synchronize Hari Ini
Jakarta, CNN Indonesia

Synchronize Festival 2022 hari ketika pada Minggu (9/10) akan menampilkan sederet musisi lokal yang tak kalah ciamik, salah satunya adalah Nasida Ria yang melegenda.

Bagi mereka pencinta lagu kasidahan, nama Nasida Ria pasti sudah awam di telinga. Mereka sudah eksis sejak puluhan tahun lalu dan menelurkan berbagai lagu populer, salah satunya adalah Perdamaian.

Siapa Nasida Ria?

Nasida Ria berdiri atas inisiasi seorang guru Al-Quran di Semarang yang bernama Mudrikah Zain sejak 1975. Mereka tampil dengan gaya yang khas, grup yang isinya rata-rata adalah ibu-ibu.

Gaya Nasida Ria pun mudah dikenali dengan busana kompak macam ibu-ibu jemaah pengajian yang menarik perhatian. Meski begitu, mereka sudah menelurkan lebih dari 30 album dan 400 lagu.

Meski sudah berganti personel karena ada yang keluar dan wafat, grup ini konsisten bersenandung lirik Islami di tengah sebagian anggapan larangan bernyanyi bagi perempuan.

[Gambas:Video CNN]

Menurut salah satu anggotanya, Rien, kepada CNNIndonesia.com pada 2017 lalu, mereka hanya berniat ibadah dan menyiarkan agama Islam melalui seni.

“Kalau yang tidak suka ya enggak boleh nyanyi. Tapi, niatnya kami ingin ibadah, syiar, dakwah lewat seni. Jadi. semua lagu ini semuanya adalah dakwah. Bukan harus ceramah saja, bisa lewat lagu. Lagu ini kan semuanya mengandung arti,” kata Rien.

Rien yang sudah berkepala lima itu menjelaskan lirik-lirik dalam tembang kasidah Nasida Ria bertujuan untuk mengajak manusia pada kebaikan mulai dari mengingatkan hati, menjaga diri, hingga memperbaiki akhlak.

Grup yang kini beranggotakan 13 orang ini menembang lagu bernuansa religi dengan diiringi alat musik yang dimainkan sendiri, seperti rebana, gendang, violin, gitar, organ, dan mandolin.

[Gambas:Youtube]

Meski memiliki musik dengan lirik berdasarkan kebaikan dan ibadah, Nasida Ria juga punya aturan tersendiri terutama soal tampil di muka umum.

Mereka menerapkan bahwa Nasida Ria tetap harus mengikuti aturan atau syariat Islam soal pakaian hingga gerakan kala manggung di depan banyak orang.

Nasida Ria diketahui melejit pada dekade ’80 hingga ’90-an. Kala itu, mereka terkenal dengan membawakan lagu Perdamaian dan Kota Santri.

Perdamaian kemudian diaransemen ulang oleh band Gigi, sedangkan Kota Santri dinyanyikan kembali oleh Krisdayanti-Anang Hermansyah.

Grup ini pun masih terus merilis lagu baru, walaupun diakui mengenalkan lagu baru ke pendengar mereka terbilang cukup sulit bila dibanding dengan lagu-lagu yang sudah populer.

Di masa keemasannya, Rien bercerita Nasida Ria bahkan tak pernah sepi tawaran manggung. Mereka hampir tak pernah berada di rumah kala itu.

Sempat meredup, Nasida Ria tetap bisa eksis apalagi setelah iklan toserba karya Dimas Djayadiningrat viral.

Kini Nasida Ria masih konsisten menjaga marwah dan ciri khasnya sebagai grup kasidah. Sadar bahwa regenerasi adalah sebuah keniscayaan, para pendiri dan manajemen pun menciptakan grup kasidah baru untuk “kelas junior” bernama Ezzura.

Bahkan beberapa waktu lalu, Nasida Ria menjadi perbincangan publik setelah tampil sebagai pembuka salah satu festival seni kontemporer dunia, Documenta Fifteen, di Jerman, pada Juni 2022.

Jerman pun bukan negara asing pertama yang disambangi emak-emak kasidahan ini. Pada 2017 lalu, mereka sudah mampir ke Amerika Serikat untuk manggung.

Kini, Nasida Ria akan memeriahkan panggung Synchronize Festival 2022 hari ketiga, 9 Oktober 2022. Hari ini, Nasida Ria akan berbagi panggung dengan penampil lainnya, seperti Ahmad Band dan Agnez Mo.


Gif banner Allo Bank

(end)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top