Presiden Yoon Benarkan Darurat Militer Korsel karena Mata-mata China

Presiden Yoon Benarkan Darurat Militer Korsel karena Mata-mata China


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol membenarkan darurat militer sebagai cara melindungi negara dengan menyebut warga China menjadi mata-mata.

Yoon menyampaikan pembelaan itu dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis (12/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kelompok besar partai oposisi kini bahkan mengancam keamanan nasional dan keselamatan social,” kata Yoon, dikutip Korea Herald.

Oposisi itu adalah Partai Demokratik yang menguasai parlemen. Yoon dan anggota legislatif ini kerap menemui jalan buntu soal agenda pemerintahan.

“Misalnya, tiga warga negara China tertangkap menerbangkan pesawat tak berawak dan memfilmkan kapal induk Amerika Serikat yang berlabuh di Busan pada Juni,” ujar Yoon.

Dia lalu mengatakan mereka merekam instalasi militer Korsel. Foto-foto itu ditemukan di ponsel dan laptop tiga warga China tersebut.

Yoon juga membeberkan kasus lain yang dianggap berkaitan spionase. Pada November, salah satu warga China berusia 40-an tertangkap sedang merekam markas besar Badan Intelijen Nasional dengan drone.

WN China itu, lanjut dia, langsung menghubungi Badan Intelijen Nasional untuk melakukan hal tersebut setelah tiba dari Negeri Tirai Bambu.

“Namun, berdasarkan undang-undang saat ini, tidak ada cara untuk menghukum warga negara asing karena melakukan spionase,” ungkap Yoon.

Untuk mencegah situasi seperti itu, Yoon mencoba mengubah pasal terkait mata-mata dalam Undang-Undang Pidana. Namun, menurut dia langkah ini diblokir oposisi.

Lebih lanjut, Yoon menerangkan oposisi mencabut kewenangan investigasi anti-spionase dari Badan Intelijen Nasional selama pemerintahan sebelumnya.

Partai Demokratik, kata dia, juga kini melangkah lebih jauh dengan mencoba mencabut Undang-Undang Keamanan Nasional.

“Bukankah ini berarti kita tidak boleh menangkap mata-mata yang mengancam keamanan nasional kita?” ujar Yoon.

China buka suara

Mendapati warga negaranya disebut, China buka suara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyampaikan sangat terkejut dengan tuduhan Yoon.

“Kami dengan tegas menentang pihak Korea Selatan yang menghubungkan masalah internal dengan faktor terkait China, membuat tuduhan palsu soal apa yang disebut mata-mata China,” kata Mao dalam konferensi pers pada Kamis.

Dia lalu berujar,”[Ini] mempermalukan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal.”

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top