Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah kehilangan lebih dari 16.000 tentara sejak menginvasi negaranya sebulan lalu.
“Jumlah kerugian Rusia telah melebihi 16.000 korban,” ujar Zelensky dalam pesan video yang diunggah ke media sosial pada hari Jumat (25/3).
“Di antara mereka adalah komandan berpangkat tinggi. Sejauh ini tidak ada laporan tentang terbunuhnya kolonel jenderal atau laksamana Rusia. Namun, dalam jumlah itu kami memiliki komandan salah satu tentara penjajah dan komandan kedua dari Angkatan Laut Laut Hitam,” jelas Zelensky.
CNN tidak dapat memverifikasi klaim Zelensky secara independen.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah briefing pada hari Jumat bahwa 1.351 personel militer telah tewas di Ukraina dan 3.825 lainnya terluka, selama korban besar pertama sejak 2 Maret.
Sementara itu, dua pejabat senior militer NATO pada Rabu memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam aksi di Ukraina antara 7.000 dan 15.000.
Pejabat AS lainnya telah menempatkan kerugian Rusia dalam kisaran yang sama, antara 7.000 dan 14.000 tentara Rusia tewas. Tetapi mereka telah menyatakan “kepercayaan rendah” pada perkiraan tersebut.
Presiden Ukraina pada hari Jumat juga mengatakan pihak berwenang dapat memastikan 18 koridor kemanusiaan selama seminggu terakhir dan berhasil menyelamatkan 37.606 orang termasuk 26.477 dari kota Mariupol yang terkepung dibawa ke Zaporizhzhia.
“Semua kejahatan perang terhadap warga sipil di Mariupol dan kota-kota lain di Ukraina akan terus menginformasikan negara-negara di dunia,” kata Zelensky.
(pop/rds)