Seorang polisi India ditangkap atas tuduhan menculik pedagang aset kripto dan menuntut uang tebusan Bitcoin senilai $40 juta atau sekitar Rp574 miliar.
Menurut laporan AFP, polisi bernama Dilip Tukaram Khandare itu ditangkap bersama tujuh orang kaki tangannya.
Khandare disebut telah mengetahui bahwa sesama penduduk Pune, dekat ibukota Mumbai, memiliki dompet Bitcoin yang menguntungkan dan menyusun rencana untuk menculiknya.
Dia dan rekan-rekannya diduga menculik seorang pedagang aset kripto Vinay Naik yang berusia 38 tahun dan menuntut agar dia mentransfer seluruh kepemilikan mata uang digitalnya, senilai tiga miliar rupee ($40 juta) –sekitar Rp574 miliar- bersama dengan uang tunai senilai 800 ribu rupee.
Naik tiba-tiba dilepaskan keesokan harinya ketika para penculik menyadari bahwa mpolisi sedang mengejar mereka. Para pelaku kemudian ditahan polisi pada Selasa (1/2) kemarin.
“Kami telah menahan delapan orang termasuk seorang polisi yang merencanakan penculikan itu,” kata seorang perwira polisi senior di India kepada AFP.
Cryptocurrency sebagian besar tetap tidak diatur di India meskipun platform perdagangan lokal yang berkembang dan dukungan selebriti yang mewah menarik jutaan pedagang baru.
Pasar yang sedang berkembang ini sempat dilarang pada 2018 setelah lonjakan transaksi penipuan tetapi pembatasan dicabut oleh Mahkamah Agung dua tahun kemudian.
Pemerintah setempat minggu ini berencana mengumumkan pajak 30 persen atas keuntungan dari mata uang virtual dan pengenalan ‘rupee digital’ yang didukung oleh bank sentral India.
(AFP/agn)