loading…
Sekretaris PDIP Jakarta Utara Brando Susanto menyarankan semua pihak membuka ruang dialog menyikapi keberadaan ruko di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan. Foto: SINDOnews
Polemik berawal dari pembongkaran paksa puluhan ruko di Jalan Niaga karena dituding mencaplok lahan saluran air dan pedestrian. Pembongkaran ini berasal dari laporan warga yang diwakili oleh Ketua RT 011/RW 03 Riang Prasetya.
Polemik kian panas ketika Riang Prasetya mempersoalkan anggota DPR dari Fraksi PDIP Darmadi Durianto dan anggota DPRD DKI Jakarta Gani Suwondo Lie berkunjung ke lokasi pembongkaran.
Menanggapi polemik ini, Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jakarta Utara Brando Susanto menyarankan semua pihak membuka ruang dialog.
Menurut Brando, sebagai wakil rakyat, legislator PDIP itu sudah selayaknya berada di tengah masyarakat, merekam gejolak situasi kebatinan masyakarat untuk ditindaklanjuti.
“Kita tidak bisa mendiskreditkan satu pihak, karena kedua anggota Dewan dari PDIP tersebut menjalankan tugasnya, yakni menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat atas polemik yang terjadi di ruko Jalan Niaga,” kata Brando Susanto, Sabtu (27/5/2023).
Brando menegaskan, kedua anggota Dewan dari PDIP hanya melakukan tugas konstitusi dengan niatan baik. Tentu yang diharapkan adalah mendengar dari kedua belah pihak, termasuk Ketua RT yang memiliki pandangan hukum berbeda dengan pemilik ruko.
“Saya melihat hal ini adalah bagian dari tugas yang diemban mereka dan tidak ada niatan provokatif, apalagi backing-backingan, jadi akan cari solusi terbaik bisa melalui musyawarah mufakat di wilayah terkait,” tandasnya.
Brando mendorong polemik ini sebaiknya tidak dibawa ke ranah politis serta tidak membangun narasi provokatif yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Menurutnya, dengan dialog dan saling terbuka dapat meredam situasi yang memanas.