Suara.com – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) resmi memiliki ketuai baru yaitu dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Dokter Piprim akan menjadi Ketua IDAI untuk periode 2021 hingga 2024.
Dalam pernyataannya, dokter Piprim menekankan pentingnya mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan anak.
Hal tersebut searah dengan tujuan menuju Sustainable Development Goal (SDG) dan dan Indonesia Emas 2045 di mana salah satunya mewujudkan Good Health and Wellbeing (Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan).
“Selaras juga dengan tujuan IDAI untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak dalam pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya, seraya mengembangkan Ilmu Kesehatan Anak serta menyejahterakan anggotanya,” kata dokter Piprim melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (21/11/2021).
Baca Juga:
IDAI Minta Orangtua Tak Ragu Bawa Anak Vaksinasi Covid-19
Angka kesakitan (mobiditas) dan kematian (mortalitas) pada anak juga masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah. Oleh sebab itu, masih butuh waktu panjang untuk mencapai tujuan besar dalam mewujudkan kesehatan pada anak, kata dokter Piprim.
Ia menekankan, pentingnya kerjasama antar organisasi prosesi kesehatan untuk saling mendukung dan membantu mencapai program kesehatan nasional.
“Dengan rasa persatuan dan kesatuan, serta komunikasi yang rutin di IDAI Pusat dan Cabang, maka kami berharap dapat memantau lebih detail perkembangan kesehatan anak di Indonesia guna menyiapkan langkah proaktif untuk membantu mencapai tujuan Program Nasional Kesehatan ini demi kesejahteraan anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan khusus agar pengurus baru IDAI juga bisa berikan dukungan terhadap Program Nasional Kemenkes yang sesuai dengan visi misi Presiden RI pada bidang kesehatan.
Ada beberapa kasus kesehatan anak yang menjadi perhatian pemerintah saat ini, di antaranya, terkait penurunan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB), pencegahan stunting, peningkatan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular serta penguatan Health Security untuk penanganan pandemi.
Baca Juga:
Studi: Polusi Udara Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Anak Hingga Kematian
Selain itu, penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) juga peningkatan sistem kesehatan nasional.