Pilpres Turki Makin Dekat, Erdogan Tuding Capres Saingannya Gay

Pilpres Turki Makin Dekat, Erdogan Tuding Capres Saingannya Gay

Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Pemimpin Koalisi CHP Kemal Kilicdaroglu, saingannya di pilpres 2023 14 Mei nanti, sebagai kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Erdogan, capres petahana, memandang ideologi LGBT sebagai “agama” bangsa Amerika dan Eropa dan tidak sesuai dengan moral bangsa Turki yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

“Kami tahu bahwa Kemal adalah seorang LGBT. CHP itu LGBT, partai IYI adalah LGBT, HDP adalah LGBT. Sebagai Aliansi Rakyat (koalisi partainya), kami menentang ini,” kata Erdogan menyebut seluruh koalisi oposisi di pilpres nanti dalam kampanye di Kota Giresun pada Kamis (4/5).

“Keluarga itu sakral bagi kami. Keluarga yang kuat mencerminkan negara yang kuat. Tidak peduli apa yang mereka lakukan, Tuhan cukup bagi kami,” ucapnya menambahkan.

Dikutip RT, Erdogan memang pernah menuding Kilicdaroglu dan sekutunya sebagai kelompok yang mendukung hak kaum LGBT. Dia juga melontarkan tudingan serupa dalam beberapa kampanye koalisinya yang lain di Kota Rize.

Sementara itu, Kilicdaroglu bukan lah pendukung hak-hak LGBT yang vokal dan blak-blakan. Namun, ia pernah berjanji untuk mengembalikan Konvensi Istanbul jika terpilih.

[Gambas:Video CNN]

Ditandatangani oleh 45 negara ditambah Uni Eropa pada 2011, konvensi tersebut bertujuan memperkuat hukuman bagi kekerasan terhadap perempuan. Namun, Turki menarik diri pada 2021 dari konvensi itu karena menganggap konvensi ini telah “dibajak oleh sekelompok orang yang mencoba menormalkan homoseksualitas”.

Sebab, dalam konvensi tersebut tertuang salah satu pasal yang menganggap hak-hak perempuan transgender sebagai benar perempuan.

Sementara itu, Kilicdaroglu sebagian besar menghindari menyerang pribadi Erdogan dan para sekutunya selama kampanye.

Namun, Kilicdaroglu blak-blakan menggunakan retorika pro-Barat dalam pidato kampanyenya selama ini. Mantan pegawai negeri berusia 74 tahun itu berjanji untuk segera memulai kembali pembicaraan keanggotaan Turki di Uni Eropa jika terpilih dan menerapkan reformasi yang diminta oleh Brussel.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan Erdogan dan Kilicdaroglu bersaing ketat dalam perolehan suara.

(rds/bac)



Scroll to Top